Email marketing adalah bagian dari internet marketing di mana perusahaan/individu menggunakan layanan email dalam menawarkan suatu produk atau jasa.
Dalam setahun terakhir (2020) 78% pemasar telah menghasilkan engagement tinggi dari layanan email, 35% di antaranya mengirimkan 3 dari 5 email per minggu ke para pelanggan mereka.
Tak sedikit platform Marketing Automation yang bermunculan dalam 1 dekade terkahir, karena email adalah salah satu praktik yang efektif dalam menjalankan kampanye digital dan mampu menghasilkan Conversion Rate tinggi. Kendati demikian, seiring perubahan perilaku audiens internet email marketing berubah sangat cepat sebagaimana Rose Blackpink menganti pakaiannya saat manggung.
Menurut riset yang dilakukan oleh Mckinsey, kampanye pemasaran dalam mendapatkan pelanggan melalui email 40 kali lebih efektif daripada Facebook dan Twitter. Menjadikan email salah satu sales funnel yang sangat potensial yang bisa kita personalisasi.
Sebelum melakukan kampanye pemasaran melalui email ada sejumlah hal yang patut disimak baik-baik di bawah ini:
1. Menyiapkan Tools Untuk Email Marketing
Mengirimkan email pribadi dan kampanye marketing melalui email bukanlah hal yang sama kendati dalam praktiknya bisa dipersonalisasi. Pilihlah platform yang sesuai dengan budget dan kebutuhan, di antaranya adalah:
- Pardot
- Mailchimp
- Sumo
- Optin Monster
Namun, jika mau mencobanya terlebih dahulu alias gratis Mailchimp atau Sumo bukanlah pilihan yang buruk.
2. List Building
Maksudnya? Seperti namanya ya membangun database, mengolahnya, dan mengerucutkannya menjadi email list yang sudah disesuaikan dengan objektif kampanye. Jangan sampai kita menawarkan hal yang tidak tepat sasaran. Misalkan, ibu hamil membutuhkan obat-obatan atau peralatan yang menunjang selama hamil, namun kita malah menawarkannya ring bola basket. Dalam pemasaran, jelas itu adalah hal yang sangat tidak terhormat. Irelevan. Namun, tidak selesai sampai di situ, setelah langkah list building dilakukan buatlah juga segmentasi seperti ini:
- Subscriber baru
Berisi orang yang baru subscribe, kita bisa mengirimkan email khusus seperti email selamat bergabung atau ucapan terima kasih telah berlangganan. - Blog subscriber
Berisi orang yang mendaftar lewat subscribe blog. Kita bisa mengirimkan email update blog atau ebook terbaru. - Lokasi tertentu
Semisal Anda memiliki acara di kota tertentu, Anda bisa mengirimkan email untuk mengajak konsumen menghadiri acara di kota tertentu. - Open Rate
Berisi pelanggan yang memang lebih engage dengan Anda. Jadi, Anda bisa memberikan email reward atau promo khusus. - Inactivity
Berisi orang yang kurang aktif, sehingga Anda bisa mengirim email reminder untuk membeli produk tertentu. - Pengingat Shopping Cart
Berisi daftar konsumen yang telah memasukan produk pada keranjang, Anda bisa mengirimkan email pengingat untuk melakukan checkout di toko online Anda. - Download
Berisi pelanggan yang mendownload produk yang kita tawarkan.
3. Copywriting yang menarik
Untuk menangkap perhatian audiens maka kita perlu membubuhkan kalimat yang asyik-non-memaksa dan mudah diterima tanpa harus kehilangan objektif dari kampanye yang kita lakukan. Ada baiknya membuat draft-nya terlebih dahulu, membacanya berulang kali sampai diri kita sendiri mengatakan “Yes”, kalau kamu punya tim mungkin bisa meminta second opinion. Kita bisa membuat beberapa struktur di dalam kalimat yang kita rancang, misalkan terdapat kalimat pembuka (Headline), deskripsi, lalu tombol aksi. Sebagai contoh sederhana, jika kamu bekerja di perusahaan ride-hailing:
“Hi Gojekers,
Donasi pakai GoPay di Kitabisa akan digandakan 2x lipat!
Bantu ojol yang terdampak COVID-19 seperti Pak Saut yang memiliki tanggungan tiga orang anak membeli vitamin dan paket kesehatan isoman. Donasi pakai GoPay di Kitabisa akan digandakan 2x lipat. Yuk, donasi sekarang!
Click to action (Cek selengkapnya)”
Jangan lupa juga untuk membuat subjek email menarik, yang mencuri perhatian audiens sehingga menghasikan open rates tinggi. Paling tidak dengan mengetahui open rates kita jadi mengerti konten seperti apa yang perlu diproduksi untuk audiens A, B, C, D, dan seterusnya.
Lebih penting lagi, disesuaikan dengan kebutuhannya seperti apa. Jika kita berjualan produk, mungkin kita bisa menyisipkan:
- Penawaran harga
- CTA yang variatif
- Form singkat
Pastikan juga untuk menyiapkan landing page khusus, ya, agar lebih proper dan excellent! Nah, itulah dia beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan kampanye pemasaran melalui email. Selamat mencoba!
You might also like
More from Startup
Contoh, Manfaat, dan 4 Cara Terbaik Membuat Email Bisnis yang Baik
Kamu sedang membaca Contoh, Manfaat, dan 4 Cara Terbaik Membuat Email Bisnis yang Baik... Kemajuan teknologi digital membawa perubahan dari berbagai …
Mengintip Pengguna Tanda Tangan Digital di Indonesia
Ada banyak cara yang bisa diambil untuk meningkatkan efisiensi bisnis yang berujung pada pertumbuhan keuntungan perusahaan. Salah satu jalan yang …
Product Development Conference 2018, Pertemukan Pegiat dan Praktisi Pengembangan Produk dari Tanah Air dan Mancanegara
Konferensi pengembangan produk digital yang digelar selama dua hari ini menghadirkan lebih dari 60 praktisi sebagai pembicara dan lebih dari …