Dalam beberapa ceramahnya, Slavoj Zizek si filsuf seleb itu menganjurkan untuk mengunduh film dan sinetron yang sedang dia bahas dari The Pirate Bay. “Donlotlah di sana, karena situs torrent favoritku yang lain udah pada offline,” tambahnya.
Menonton film bajakan, sesuatu yang diharamkan Joko Anwar, adalah amalan paling lumrah yang dilakoni manusia modern. CAM, R5, DVDRip, BRRip, WEB-DL, DivX, x264, 720p, 1080p. Meski enggak semua ngerti apa artinya, setidaknya banyak yang pernah baca istilah tadi. Apalagi seorang movie snob pascamodern modal internet, wajib tahu pengetahuan dasar begini.
Semua orang punya situs penyedia film bajakan favoritnya. The Pirate Bay, salah satu yang paling populer. Dari Hitchcock, Godard, Kubrick, Kurosawa, Lynch, Kiarostami, Tarantino, Wong Kar Wai, Nolan, Chan Wook, sampai Lanthimos, tinggal ketik judul yang dicari, dan semesta pun mengiyakan.
The Pirate Bay sendiri telah memicu kontroversi dan diskusi tentang aspek legal masalah file sharing, hak cipta, kebebasan sipil. Situs ini telah menjadi platform untuk inisiatif politik melawan hukum kekayaan intelektual yang sudah mapan dan sentral dalam gerakan anti-hak cipta. Karenanya, situs ini menghadapi beberapa penghentian dan persekusi, beberapa kali beralih alamat web untuk terus beroperasi.
Kerasnya hidup di laut membuat gotong royong menjadi sebuah taktik bertahan hidup yang sederhana. The Pirate Bay mengambil ide para perompak ini. Indeks online konten digital media hiburan dan perangkat lunak bajakan ini didirikan pada tahun 2003 oleh lembaga think tank Piratbyrån. The Pirate Bay memungkinkan pengunjung untuk mencari, mengunduh dan berkontribusi membagi tautan magnet dan berkas torrent, yang memfasilitasi file sharing peer-to-peer. Sebuah mekanisme kerja yang sangat sosialis.
Peter Sunde Kolmisoppi, alias brokep, adalah seorang pengusaha dan politikus Swedia yang terkenal karena menjadi salah satu founder dan jubir The Pirate Bay. Sebagai seorang advokat kesetaraan, Sunde juga berpartisipasi dalam Partai Bajak Laut Finlandia dan dengan tegas menyebut dirinya sebagai seorang sosialis.
Argumen utama anti-hak cipta adalah bahwa hak cipta tak bermanfaat bagi masyarakat dan sebaliknya berfungsi untuk memperkaya beberapa orang dengan mengorbankan kreativitas dan aksesibilitas karya. Ada argumen lain bahwa hak cipta tak valid karena berbeda dengan properti fisik, kekayaan intelektual bukan barang langka.
Salah satu pendiri Piratbyrån, Rasmus Fleischer, menegaskan bahwa hak cipta telah menjadi usang sehubungan dengan munculnya internet, bahwa biaya untuk memaksakannya tak masuk akal. Yang harus dilakukan justru model bisnisnya yang perlu menyesuaikan dengan realita.
Enggak masalah berapa umurmu, kalian bisa jadi bajak laut kapan pun kalian mau, sebut Monkey D. Luffy. Terngiang wejangan dari kapten Topi Jerami itu. Seseorang harus memikirkan betapa cemerlangnya manga One Piece. Dengan berbagai kisah-kisah revolusioner yang disajikan, jangan kaget jika suatu saat Eichiro Oda mengaku kalau dirinya seorang komunis.
Kembali soal pembajakan media, Gavin Mueller adalah seorang profesor dalam studi budaya di George Mason University. Dia merupakan dewan editorial jurnal analisis politik kiri Jacobin Magazine, dan penulis di jurnal Marxis Viewpoint Magazine. Penelitian disertasinya meneliti pembajakan media global dari perspektif perburuhan dan perjuangan buruh, dan mengaitkannya dengan kultur bajak laut. Salah satu makalahnya berjudul Pirate Labor: Media Piracy and Restructuring of Digital Capitalism.
Menurut Mueller, perompak secara sadar sangat politis. Mereka membenarkan diri mereka sendiri dengan menolak sebuah industri yang merilis produk jelek dengan harga tinggi, sebuah industri yang mempekerjakan banyak orang, dan mereka juga akan bilang bahwa sebenarnya mereka akan membeli produk yang mereka sukai. Tapi mereka enggak perlu melakukannya. Keputusan mereka untuk membeli berakar pada etika, bukan karena kebutuhan. Dan Karl Marx pernah mengingatkan kita, ranah kebebasan dimulai di mana kesadaran akan kebutuhan berakhir.
Inilah perbedaan mendasar antara kapitalis dan bajak laut. Kapitalis menumpuk. Perompak mengarsip. Seorang kapitalis menginginkan keuntungan dari penjualan setiap komoditas dan akan menciptakan kelangkaan. Perompak bekerja untuk menciptakan sebuah ruang kolektif yang luas, mengumpulkan banyak konten. Pembajakan menghancurkan nilai tukar.
Lagi-lagi, seruan Luffy kembali mengemuka: Kalian enggak perlu kuasa, kami para pembajak punya sebuah mimpi.
You might also like
More from Cerapan
Silent Treatment dalam Pertemanan: Saat Diam Menjadi Senjata
Silent Treatment dalam Pertemanan Dalam pertemanan, komunikasi adalah kunci utama untuk menjaga hubungan tetap sehat dan harmonis. Namun, apa jadinya jika …
Time Management Matrix: Strategi Efektif Mengelola Waktu dan Prioritas
Time Management Matrix: Strategi Efektif Mengelola Waktu dan Prioritas Dalam kehidupan yang semakin sibuk, kemampuan untuk mengelola waktu dengan baik menjadi …
Kebutuhan Tidak Penting tapi Mendesak
Kebutuhan Tidak Penting tapi Mendesak Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan dinamis, sering kali kita dihadapkan pada berbagai macam kebutuhan. …