Google Berencana Luncurkan Proyek Magi: Mesin Pencari Berbasis AI
Google sedang merencanakan mesin pencari baru sambil mengembangkan fitur pencarian baru berbasis AI di bawah Proyek Magi.
Proyek Magi akan membantu pengguna menyelesaikan transaksi sembari memasukkan iklan pencarian. Google sedang dalam proses membangun “mesin pencari baru” yang didukung oleh teknologi AI barunya, pada saat yang sama akan menambahkan fitur baru berbasis AI ini ke mesin pencari saat ini di bawah nama proyek Magi. “Mesin pencari baru akan menawarkan pengguna pengalaman yang jauh lebih personal daripada layanan saat ini, mencoba mengantisipasi kebutuhan pengguna,” ungkap New York Times. Jika demikian, maka ini akan sama dengan Bing AI mesin pencari yang dipersonalisasi.
Inovasi Bing AI: Tingkatkan Efisiensi Pencarian Online
Dalam menggodok mesin pencari baru ini, Google telah menempatkan tim desainer, para insinyur, dan eksekutif untuk bertanggung jawab pada proyek ini, konon teknologi AI ini bisa di tempatkan di ponsel dan rumah di seluruh dunia. Mesin pencari Google baru ini masih dalam tahap awal, belum diketahui kapan akan dirilis. Tetapi upaya baru ini menunjukkan ambisi Google untuk mereimajinasikan pengalaman pencarian.
Mesin pencari baru ini akan “belajar apa yang ingin pengguna ketahui berdasarkan apa yang mereka cari.” Selain itu, ia akan “menawarkan daftar opsi yang dipilih sebelumnya untuk sesuatu yang ingin dibeli, informasi yang ingin diteliti, dan informasi lainnya.” Pada saat yang sama, bercakap-cakap dengannya terasa lebih menarik.
BACA JUGA: 8 Cara Praktis Menggunakan Bing Dengan ChatGPT
Sebelumnya, Google berbicara tentang perubahan besar yang akan datang ke Google Search. Pada tahun 2009, Google mencoba untuk mempersonalisasi hasil pencarian secara besar-besaran di mana semua hasil pencarian dipersonalisasi untuk setiap pengguna. Tetapi satu dekade kemudian, Google mengakui personalisasi memberikan sedikit manfaat bagi pencari. Personalisasi pencarian dibatasi dan ditarik kembali, di luar kueri dan beberapa lokalisasi berdasarkan lokasi pengguna. Itu mungkin mengarah pada persoalan privasi, tetapi di sini kita sedang melihat pertarungan Google yang tampaknya bisa kehilangan market share, ingat “serangan” agresif Microsoft Bing saat ini tidak bisa dianggap sepele.
Proyek Magi
Kini lebih dari 160 Googler sedang bekerja penuh waktu untuk menambahkan fitur baru ke Google Search yang ada. Proyek ini diberi kode dengan nama Magi, menurut sejumlah laporan, proyek ini mungkin akan dirilis secepatnya bulan depan khusus untuk beberapa pengguna, kemungkinan besar sama seperti yang dilakukan Microsoft pada Bing, memilih beberapa pengguna di awal dan secara parsial.
Menurut laporan tersebut, Magi akan memungkinkan pengguna untuk menyelesaikan transaksi, seperti membeli sepatu atau memesan penerbangan. Ini akan memungkinkan pengguna untuk menyelesaikan transaksi keuangan, sambil tetap memasukkan iklan pencarian Google. Perubahan-perubahan ini dapat memungkinkan pengguna untuk menjawab pertanyaan tentang “pemrograman perangkat lunak dan menulis kode berdasarkan permintaan pengguna.”
Proyek Google lainnya
Google juga sedang mengerjakan upaya lain, termasuk: Teknologi pemetaan Google Earth dengan bantuan AI dan pencarian musik melalui percakapan dengan chatbot.
- GIFI akan menggunakan AI untuk menghasilkan gambar dalam hasil gambar Google.
- Tivoli Tutor, akan mengajarkan pengguna bahasa baru melalui percakapan teks AI terbuka.
- Searchalong, akan memungkinkan pengguna untuk bertanya pada chatbot sambil menjelajahi web melalui browser Chrome milik Google.
“Tidak setiap brainstorm deck atau ide produk mengarah ke peluncuran, tetapi seperti yang telah kami katakan sebelumnya, kami bersemangat untuk membawa fitur baru yang didukung AI ke pencarian, dan akan berbagi lebih banyak detail segera,” kata Lara Levin, juru bicara Google, kepada New York Times. Dikutip dari Search Engine Land, “Kami telah membawa AI ke Google Search selama bertahun-tahun untuk tidak hanya meningkatkan kualitas hasil kami secara dramatis, tetapi juga memperkenalkan cara baru untuk mencari, seperti Lens dan multisearch. Kami melakukannya dengan cara yang bertanggung jawab dan membantu mempertahankan standar tinggi yang kami tetapkan untuk memberikan informasi berkualitas. Tidak setiap brainstorm deck atau ide produk mengarah ke peluncuran, tetapi seperti yang telah kami katakan sebelumnya, kami bersemangat untuk membawa fitur baru yang didukung AI ke pencarian.”
Menonton seberapa cepat Google berubah dan bereaksi terhadap OpenAI dan Microsoft sangat menarik. Pencarian berubah sangat cepat dan dalam beberapa bulan ke depan akan sangat menarik untuk melihat bagaimana iklan pencarian, SEO, dan bentuk pemasaran lainnya berubah bersamanya.
BACA JUGA: Deklarasi Alibaba Saingi ChatGPT
You might also like
More from Teknologi
Kolaborasi ASICS dan PB GASS: Kuatkan Semangat Komunitas Bulu Tangkis di Subang
Kolaborasi ASICS dan PB GASS: Kuatkan Semangat Komunitas Bulu Tangkis PB GASS, sebuah klub bulu tangkis yang berlokasi di Salamjaya, Subang, …
Kelemahan Tali Pocong: Simpul yang Gampang Lolos?
Kelemahan Tali Pocong: Simpul yang Gampang Lolos? Tali pocong, sering kali dianggap sebagai senjata pamungkas yang bikin bulu kuduk merinding. Tapi …