Bagaimana Hukum Data Privasi Berdampak pada Masa Depan Mesin Pencari dan AI
Undang-undang data pribadi yang diberlakukan di berbagai negara di seluruh dunia telah membawa perubahan signifikan bagi industri teknologi. Salah satu aspek teknologi yang terdampak adalah mesin pencari. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan internet, mesin pencari seperti Google, Bing, dan Yahoo! telah menjadi bagian penting dari kehidupan kita.
Namun, dengan undang-undang data pribadi yang semakin ketat, masa depan mesin pencari diprediksi akan berubah. Sebagaimana yang dilansir oleh Forbes, undang-undang data pribadi seperti General Data Protection Regulation (GDPR) dan California Consumer Privacy Act (CCPA) telah memberikan dampak besar pada cara mesin pencari dalam mengumpulkan dan mengelola data pengguna.
BACA JUGA: Italia Mengembalikan Akses ChatGPT
Dalam artikelnya yang berjudul “Protecting privacy in an AI-driven world,” Brookings Edu menjelaskan bahwa mesin pencari dan platform online lainnya perlu mengembangkan cara-cara baru untuk memberikan transparansi dan kendali kepada pengguna tentang bagaimana data mereka digunakan untuk tujuan AI. Undang-undang data pribadi mengharuskan mesin pencari untuk beradaptasi dan berinovasi sembari menghormati hak dan preferensi pengguna
Selain itu, undang-undang data pribadi juga dapat memengaruhi cara mesin pencari menggunakan data pengguna untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI). Sebuah artikel di Forbes berjudul “AI’s Role In The Future Of Data Privacy” mengungkapkan bahwa AI dapat membantu perusahaan mematuhi peraturan data pribadi dengan mengautomasi tugas-tugas seperti pemetaan data, penemuan data, dan penghapusan data.
Sebagai contoh, AI dapat membantu perusahaan menghasilkan data sintetis yang meniru data nyata tetapi tidak mengandung informasi pribadi apa pun, sehingga mengurangi risiko privasi sekaligus mempertahankan keandalan nilai analitis, serta AI dapat membantu perusahaan menilai risiko privasi dan kesenjangan kepatuhan mereka dengan menggunakan Machine Learning untuk menganalisis praktik dan kebijakan data mereka.
BACA JUGA: ChatGPT Merilis Mode Incognito
Pada 2019, Indonesia mengesahkan undang-undang perlindungan data yang pertama, Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP), yang bertujuan untuk melindungi data pribadi individu dari penyalahgunaan, dan akses yang tidak sah. UU PDP mewajibkan perusahaan, termasuk mesin pencari, untuk mendapatkan persetujuan dari individu sebelum mengumpulkan dan memproses data pribadi mereka. Selain itu, perusahaan harus memberikan informasi kepada individu tentang tujuan dan ruang lingkup pengumpulan data, serta durasi dan metode penyimpanan.
UU PDP juga mengamanatkan perusahaan untuk menerapkan langkah-langkah keamanan yang memadai untuk melindungi data pribadi individu dari akses, penggunaan, pengungkapan, pengubahan, pemusnahan, atau penghilangan paksa. Kegagalan untuk mematuhi ketentuan ini dapat mengakibatkan denda, hukuman penjara, atau sanksi lainnya.
Dengan semakin banyaknya negara yang menerapkan undang-undang data pribadi, masa depan mesin pencari akan terus berubah. Sebagai pengguna, kita harus memperhatikan hak privasi kita dan memilih mesin pencari yang memperhatikan privasi pengguna. Sebagai pemilik bisnis, kita harus memahami bagaimana undang-undang data pribadi dapat mempengaruhi laju bisnis serta menyesuaikan strategi bisnis dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Jeli Melihat Solusi Di Antara Rumitnya Privasi
Seperti telah disinggung sebelumnya, undang-undang data pribadi, seperti GDPR, CCPA maupun PDP telah mempengaruhi cara mesin pencari mengumpulkan, mengelola, dan memproses data pribadi pengguna. Hal ini mempengaruhi bagaimana mesin pencari menampilkan hasil pencarian dan mengintegrasikan iklan. Semua ini berdampak pada masa depan mesin pencari, dan sebagai akibatnya, penggunaan software seperti Manage Engine semakin penting dan relevan untuk memenuhi standar data pribadi.
Manage Engine adalah software untuk manajemen IT dan layanan yang memberikan solusi, termasuk solusi keamanan dan data pribadi. Software ini membantu bisnis untuk memenuhi peraturan-peraturan data pribadi dengan melindungi data sensitif dan mengelola akses ke data tersebut. Manage Engine juga membantu bisnis memantau dan melacak aktivitas yang terjadi di jaringan mereka, sehingga mereka dapat dengan mudah menemukan dan mengatasi masalah keamanan.
Badan usaha yang tidak memperhatikan peraturan data pribadi dapat mengalami dampak yang serius, baik dari sisi reputasi maupun hukum. Berikut adalah beberapa contoh dampak dari melanggar data pribadi:
- Denda yang signifikan dari badan pengatur, seperti European Data Protection Board (EDPB) yang terdiri dari perwakilan otoritas nasional dari setiap negara anggota Eropa, Federal Trade Commission di Amerika Serikat, Peraturan Menteri Kominfo No. 20 Tahun 2016, dan UU ITE No. 19 Tahun 2016 di Indonesia.
- Kehilangan kepercayaan dari pelanggan dan pemangku kepentingan, karena kebocoran data sensitif dapat membahayakan identitas mereka.
- Kerugian finansial dari hilangnya data pelanggan atau pelanggaran data pribadi.
Oleh karena itu, entitas bisnis perlu memastikan bahwa mereka mematuhi peraturan data pribadi untuk melindungi data pelanggan mereka. Manage Engine dapat membantu entitas bisnis memenuhi standar data pribadi dengan menyediakan alat untuk melindungi data sensitif, mengelola akses ke data tersebut, dan melacak aktivitas yang terjadi di jaringan mereka.
Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Manage Engine, ditemukan bahwa 68% badan usaha yang diwawancarai memandang bahwa manajemen Teknologi Informasi penting untuk mencapai tujuan bisnis. Dengan Manage Engine, entitas bisnis dapat mengelola dan memantau jaringan mereka dengan mudah, sehingga mereka dapat memfokuskan perhatian pada aspek bisnis yang lebih strategis.
Dalam dunia bisnis yang semakin tergantung pada teknologi, penting bagi badan usaha untuk memperhatikan data pribadi dan manajemen Teknologi Informasi. Dengan mengimplementasikan solusi seperti Manage Engine, entitas bisnis dapat memastikan bahwa mereka memenuhi peraturan data pribadi dan mengelola jaringan dengan efektif. Bagi seorang pengusaha atau pemilik bisnis, menggunakan Manage Engine dalam menumbuhkan perkembangan usaha adalah sebuah keniscayaan agar dapat memenuhi standar data pribadi.
You might also like
More from Teknologi
Kelemahan Tali Pocong: Simpul yang Gampang Lolos?
Kelemahan Tali Pocong: Simpul yang Gampang Lolos? Tali pocong, sering kali dianggap sebagai senjata pamungkas yang bikin bulu kuduk merinding. Tapi …
Kelemahan Pocong: Menguak Sisi Lemah Si Pembalut Keliling
Kelemahan Pocong: Menguak Sisi Lemah Si Pembalut Keliling Pocong, sosok ikonik dalam mitologi horor Indonesia, kerap digambarkan sebagai makhluk yang melompat-lompat …