John Wick Chapter 4 – Perjuangan Brutal Sang “Baba Yaga” Menuntaskan Misi
John Wick, sang Baba Yaga, kembali lagi dalam babak keempatnya, yang tak kalah menegangkan dari chapter-chapter sebelumnya. Alih-alih bernapas lega, John Wick Chapter 4 menempatkan kita pada situasi berdenyut yang konsisten, memberikan setiap detik pertarungan berdarah yang brutal dan tak terduga.
Chapter ini masih berkutat pada inti cerita utama: perjuangan Wick untuk bebas dari genggaman High Table dan pensiun dari dunia pembunuhan. Tapi, sutradara Chad Stahelski dan penulis skenario Shay Hatten dan Michael Finch meningkatkan antenya, membuat petualangan kali ini terasa lebih intens dan menarik.
BACA JUGA: 5 Film Terbaik yang Dibintangi Keanu Reaves
Pada babak ini, pemburu Wick tampaknya tak pernah habis. Harga atas kepala Wick yang dalam status Excommunicado terus bertambah, begitu pula dengan jumlah pembunuh yang mengincarnya. Setiap adegan bertarung, baik melalui tembakan, tusukan, atau pukulan, semua disajikan dalam dosis tinggi, memastikan bahwa adrenalin penonton tak pernah berhenti mengalir.
Namun, berkat sutradara dan penulis skenario yang kreatif, film ini tak terasa monoton, meskipun sebagian besar berisi adegan pertarungan. Variasi latar cerita dan senjata yang digunakan oleh para tokoh menjadi tambahan nilai plus. Wick berkelana dari New York, melintasi gurun pasir, hingga sampai di Paris dan Osaka, Jepang, memperkaya elemen visual dan memperluas dunia John Wick. Sementara itu, ragam senjata yang digunakan mencakup pedang, nunchaku, dan panah, melengkapi aksi laga yang memukau.
BACA JUGA: Sinopsis: Jhon Wick Chapter 4
Salah satu elemen yang membuat Chapter 4 terasa lebih segar adalah humor tipis yang disisipkan lewat beberapa karakter, seperti Caine yang diperankan Donnie Yen. Meskipun ia adalah pembunuh bayaran, Yen memberikan humor santai, seperti saat ia makan mie dengan tenang di tengah pertarungan sengit.
Namun, kekurangan ditemui dalam penampilan Bill Skarsgård sebagai Marquis Vincent de Gramont, orang paling berkuasa dari High Table. Meski diperkirakan akan menambah intensitas, akting Skarsgård justru terkesan kaku dan kurang meyakinkan, yang menjadi titik rendah dalam pemeran karakter.
Secara audio visual, film ini lebih variatif. Dengan sinematografi yang dramatis, tata kamera unik, dan dentuman serta ledakan suara yang terasa, John Wick 4 menyajikan estetika laga yang memuaskan. Selain itu, sutradara berhasil memanfaatkan musik latar yang tepat untuk mengiringi adegan aksi, memberikan hiburan tambahan bagi penonton.
Dalam hal penggambaran karakter, Stahelski tampak lebih matang dalam Chapter ke-4 ini. Momen-momen sentimentil, seperti saat John mengenang istri dan anjingnya yang telah tiada, dikemas secara halus dan mengharukan. Sedikit celah yang diberikan untuk melihat emosi dan kerentanan John menambah kedalaman pada karakter ini, yang biasanya ditampilkan sebagai mesin pembunuh yang tak kenal takut.
Alur cerita dalam film ini disusun secara cerdas dan mengejutkan. Twist dan pertarungan mengejutkan yang muncul di saat yang tak terduga membuat penonton terpaku pada layar. Saat John berhadapan dengan musuh baru yang memiliki aliansi kuat di seluruh dunia, membuat kita merasakan bagaimana beratnya beban yang ditanggung oleh Wick. Betapa setiap langkah yang dia ambil harus dipikirkan matang-matang, tidak hanya untuk melindungi dirinya sendiri, tetapi juga orang-orang yang dia sayangi.
Pada akhirnya, John Wick Chapter 4 berhasil mempertahankan standar franchise ini sebagai film aksi yang sangat baik. Dengan setiap adegan yang begitu mendetail dan tak terduga, film ini memastikan bahwa penonton tetap terhibur sepanjang waktu. John Wick Chapter 4 memberikan porsi petualangan, aksi, dan drama yang seimbang. Kehadirannya merupakan bukti nyata bahwa franchise ini masih memiliki banyak cerita untuk diceritakan.
John Wick Chapter 4 merupakan petualangan yang liar dan penuh aksi. Dengan efek visual yang mengesankan, aksi laga yang memukau, dan alur cerita yang penuh kejutan, film ini layak menjadi pilihan penonton yang mencari hiburan yang menegangkan. Meskipun ada beberapa kekurangan, film ini secara keseluruhan adalah pengalaman yang tak terlupakan dan jelas layak ditonton bagi semua penggemar film aksi.
You might also like
More from Tontonan
Orient Express: Dari Novel hingga Layar Lebar
Orient Express: Dari Novel hingga Layar Lebar Orient Express adalah nama yang memicu imajinasi, menggambarkan kemewahan, misteri, dan perjalanan epik melintasi …
The Commuter: Plot Twist dan Endingnya
The Commuter: Plot Twist dan Endingnya "The Commuter," dibintangi oleh Liam Neeson, membawa penonton dalam perjalanan menegangkan penuh kejutan. Michael MacCauley, …
Analisis Ending Film The Commuter
Analisis Ending Film The Commuter "The Commuter," sebuah film thriller yang dibintangi oleh Liam Neeson, membawa penonton dalam perjalanan yang penuh …