Para peneliti mengembangkan ‘Woodpecker’: Solusi inovatif untuk masalah halusinasi AI
Tim peneliti dari Universitas Sains dan Teknologi Tiongkok (USTC) dan Tencent YouTu Lab menciptakan sesuatu yang keren banget: “Woodpecker“, alias “Burung Pelatuk”. Ini adalah solusi canggih buat masalah yang sering muncul di AI, yaitu halusinasi.
BACA JUGA: Cara Menggunakan PowerShell dalam 5 Langkah Mudah
Halusinasi di sini maksudnya adalah saat AI ngasih keluaran teks yang nggak nyambung sama sekali sama gambar yang diberikan. Misalnya, dikasih gambar kucing, tapi AI malah ngomongin soal kapal. Ngeselin, kan? Solusi yang ada sekarang biasanya membutuhkan pelatihan ulang model dengan data khusus, dan itu bisa makan waktu dan sumber daya yang banyak.
Nah, Woodpecker ini beda. Peneliti-peneliti ini udah rilis makalahnya di arXiv dengan judul “Hallucination Correction for Multimodal Large Language Models”. Mereka bikin metode yang bisa langsung memperbaiki halusinasi tanpa perlu pelatihan ulang. Keren, kan?
Woodpecker kerjanya pakai lima langkah:
- Ekstraksi konsep kunci: Nyari objek utama dalam teks.
- Perumusan pertanyaan: Nanya-nanya seputar objek tersebut.
- Validasi pengetahuan visual: Jawab pertanyaannya dengan data visual.
- Pembuatan klaim visual: Bikin basis pengetahuan visual dari jawaban-jawaban itu.
- Koreksi halusinasi: Memperbaiki teks yang nggak nyambung.
Gampangnya, Woodpecker ini kayak burung pelatuk yang membetulkan pohon. Ia lihat teks, ngecek apakah nyambung sama gambar, lalu perbaiki kalau ada yang nggak klop.
Peneliti-peneliti ini udah nguji coba Woodpecker dan hasilnya menjanjikan. Di satu pengujian, akurasi naik dari 54,67% menjadi 85,33%. Lumayan banget!
BACA JUGA: Apa itu Auto-GPT? Inilah Cara AI Kuasai Belantara Jagat Maya
Masalah halusinasi ini sering jadi penghalang buat AI. Dengan Woodpecker, harapannya AI bisa lebih akurat dan andal. Peneliti-peneliti ini udah rilis sumber kodenya dan bahkan ada demo interaktifnya buat yang penasaran pengen coba.
Jadi, Woodpecker ini bisa jadi game changer di dunia AI. Dengan kemampuannya memperbaiki halusinasi tanpa pelatihan ulang, ini bisa jadi langkah besar buat memperbaiki keakuratan dan keandalan AI di berbagai aplikasi.
Kita nggak bakal sebel lagi kalau lagi masukin prompt teks membuat gambar Perdana Menteri Israel, yang keluar malah Dajjal bermata satu. Itu kan kacau banget!
You might also like
More from Teknologi
Kolaborasi ASICS dan PB GASS: Kuatkan Semangat Komunitas Bulu Tangkis di Subang
Kolaborasi ASICS dan PB GASS: Kuatkan Semangat Komunitas Bulu Tangkis PB GASS, sebuah klub bulu tangkis yang berlokasi di Salamjaya, Subang, …
Kelemahan Tali Pocong: Simpul yang Gampang Lolos?
Kelemahan Tali Pocong: Simpul yang Gampang Lolos? Tali pocong, sering kali dianggap sebagai senjata pamungkas yang bikin bulu kuduk merinding. Tapi …