Selamat datang di abad Black Mirror dan apa-apa yang mengendalikan kita.
Banyak yang akan berubah sebab selalu ada yang mencari. Ke depan perjalanan manusia semakin monumental, meski cukup sulit untuk meredam, bahkan sekadar memegang kendali keadaan. Ketika itu, manusia sedang berusaha keras mengimbangi perjalanan gagasan, loncatan ide, ataupun kejailan imajinasi.
Kita tidak bisa menafikan apa yang disebut sebagai perkembangan teknologi. Ia seperti arus kali. Sekalipun dangkal, batu-batu tidak mungkin menahan. Lumpur dilumat dan hanya menjadi campuran yang segera mengendap. Musim kering atau pancaroba adalah fase untuk menguatkan diri, untuk kembali menerjang dengan lebih deras.
Dengan sadar pikiran manusia yang akan menampungnya, mengolahnya, menjadikannya sebagai piranti pendorong kehidupan manusia. Dalam siklus ini, sebagai muara (laut) kita sadar bahwa kita yang memicu dan menciptakan arus tersebut.
Lalu apakah kita akan menyebut teknologi sebagai sebuah kelancangan zaman, atau kecerobohan kecerdasan entitas?
***
Terinspirasi dari layar hitam yang muncul selepas kita mematikan komputer, televisi, gadget, dan perangkat elektronik lainnya. Black Mirror tampil sebagai proyek serial berkarakter yang dekat dengan gagasan anti-mainstream, ide fantastis, dan dekat dengan sentuhan futuristik.
Kali pertama rilis 2011, film seri televisi asal Britania Raya besutan Charlie Brooker tersebut dengan gaya satire namun brutal menampilkan kehidupan manusia yang pelan-pelan mengalami perenggangan terhadap kendali atas dirinya sendiri.
Berkisah mengenai efek digitalisasi, hukum automasi mesin, dan perkembangan teknologi, hampir pada setiap episodenya kita akan menemukan bagian keseharian manusia yang tak tersentuh lagi oleh kedaulatan individu. Interaksi sosial yang bergantung kepada kecerdasan virtual. Sikap dan keputusan yang dituntut oleh tekanan populis dan massa. Hingga pragmatisme hidup di masa depan tapi nihil privasi yang mungkin segera menyemput kita.
“The National Anthem” adalah episode pertama season pertama dari seri fiksi ilmiah Black Mirror ini menceritakan seorang perdana menteri Inggris yang mendapat kabar bahwa putri kerajaan tengah diculik. Ia mengalami dilema besar selepas sebuah video unggahan penculik di YouTube yang telah dilihat oleh lebih dari 55 ribu penonton dan dibagikan ke berbagai media sosial meminta tebusan dengan cara perdana menteri Michael Callow harus tampil secara langsung di seluruh saluran teve nasional tepat pukul empat sore untuk melakukan hubungan imtim dengan seekor babi. Pada mulanya masyarakat bersimpati terhadap perdana menteri, namun setelah tersebarnya kabar kiriman potongan jari yang diduga milik putri kerajaan ke sebuah kantor berita, reaksi publik berbalik menuntutnya untuk memenuhi permintaan tersebut.
Bisa jadi di masa depan pekerjaaan manusia untuk mengingat akan semakin mudah. “The Entire History of You” episode terakhir season pertama “Black Mirror” menyediakan jawaban atas asumsi itu. Tiba masanya setiap orang memiliki semacam “biji” atau chip yang merekam setiap apa yang kita lihat, dengar, atau lakukan dan memutarnya kembali pada mata atau sebuah layar televisi. Liam Foxwell seorang pekerja yang tengah terpuruk mencurigai istrinya, Fion Foxwell melakukan hubungan gelap. Kecurigaan itu semakin menguat selepas acara kumpul dengan kawan-kawan lama mereka. Ia menekan istrinya untuk memutar kembali rekaman perbuatannya dengan si pria yang tidak lain adalah kawan lama Ffion sendiri.
Tidak jauh beda dengan “The Entire History of You” pada episode kedua season dua bertajuk “White Bear” Victoria bangun dengan keadaan tanpa mengingat hal apapun. Dalam keadaan kebingungan, ia menemui setiap orang tanpa berbicara tengah merekam dirinya. Sampai ketika sekelompok bertopeng tengah memburunya dan berusaha membunuhnya, orang-orang itu tetap diam. Setelah ia bertemu dengan seorang perempuan, dengan berbagai kejadian yang menegangkan ia sampai di sebuah tempat yang kelak berjuluk “White Bear Justice Park”. Di arena itulah orang-orang tengah berkumpul untuk bersama-sama menghakiminya sebagai hukuman bahwa ia telah membantu kekasihnya melakukan pembunuhan terhadap seorang anak kecil termasuk merekam kekejian itu. Kelak kejadian itu selalu berulang hingga selesai masa hukumannya sebagai pengingat bagi orang-orang.
***
Beberapa ringkasan episode dalam Black Mirror, terlepas dari penggarapan alur, penciptaan cerita, dan kualitas simematiknya yang ciamik. Sedikit banyak telah berusaha memberi gambaran mengenai polemik kehidupan manusia di masa depan, seperti apa dan bagaimana problem kehidupan manusia kala bersisihan dengan apa yang kita sebut sebagai teknologi.
You might also like
More from Tontonan
Sinopsis Sokola Rimba
Sinopsis Sokola Rimba Film "Sokola Rimba" merupakan adaptasi dari kisah nyata seorang wanita bernama Butet Manurung yang didedikasikan untuk memberikan pendidikan …
Orient Express: Dari Novel hingga Layar Lebar
Orient Express: Dari Novel hingga Layar Lebar Orient Express adalah nama yang memicu imajinasi, menggambarkan kemewahan, misteri, dan perjalanan epik melintasi …
The Commuter: Plot Twist dan Endingnya
The Commuter: Plot Twist dan Endingnya "The Commuter," dibintangi oleh Liam Neeson, membawa penonton dalam perjalanan menegangkan penuh kejutan. Michael MacCauley, …