Kankere tawarkan one stop service bagi pengidap kanker.
Sepanjang 2017 Indonesia cukup banyak melahirkan pebisnis startup yang tergolong berhasil merambahi sektor Fintech. Sebut saja Flip, UangTunai, Amarta, Bareksa, Doku, Finansialku, Cermati, ataupun Jenius. Bahkan Go-Jek Indonesia, perusahaan transportasi terbesar yang tak memiliki transportasi itu telah secara resmi memperluas model bisnisnya ke sektor Fintech melalui Go-Pay.
Mengacu pada ulasan Forbes, sektor bisnis Fintech dan Healthcare digadang-gadang akan membentuk pasar yang lebih besar pada tahun 2018. Dalam acara Kopi Chat mengenai Investment Outlook 2018 pada Kamis 14 Desember 2017, di Blok71, Kuningan Timur, Jakarta Selatan. Disimpulkan bahwa pada 2018 bisnis startup di tanah air yang bergerak di ranah Fintech dan Healthcare akan menemukan momentumnya. Saat ini untuk ranah Healthcare sendiri memang sudah ada Alodokter, Insan Medika, Dokter.id ataupun Klikdokter. Namun, di antara keempatnya bukanlah yang pertama dan belumlah sebanyak Fintech.
Perusahaan startup kesehatan asal Amerika, Livongo Health sudah lebih dulu menyediakan platform kesehatan yang memberdayakan orang dengan kondisi kronis agar dapat menjalani hidup yang lebih baik. Livingo Health mengembangkan pendekatan baru untuk pengelolaan diabetes yang menggabungkan teknologi termutakhir seperti Smart Diabetes Management yang memungkinkan keberlanjutan pembinaan penderita diabetes.
Jika Livingo Health berfokus pada soalan Diabetes. Di Indonesia kini telah hadir startup yang berfokus pada persoalan Kanker. Usianya masih sangat ranum, Kankere.com namanya, yang sejak 5 November 2017 sudah mulai resmi beroperasi.
Seperti yang kita tahu kanker menjadi salah satu penyakit yang paling ditakuti. Setiap tahunnya lebih dari 7,6 juta jiwa di seluruh dunia meninggal akibat penyakit ini. Bahkan pada tahun 2012 terdapat 14,1 juta kasus baru mengenai penyakit kanker. Pada tahun yang sama Kementrian Kesehatan mencatat telah terjadi kematian sebanyak 8,2 juta jiwa yang disebabkan oleh kanker. Dari mulai kanker paru, hati, perut maupun kolorektal. Dari kematian yang tercatat penyumbang terbesar akibat kanker setiap tahunnya adalah kanker payudara.
Sekelompok dokter resah mengetahui kondisi tersebut, oleh sebab itu para dokter ini berkomitmen bersama untuk membangun kehidupan yang lebih baik dengan menghadirkan Kankere.com yang bereksplorasi pada seputar informasi kanker serta menawarkan one stop service untuk para penderitanya.
Vito Filbert Jayalie, selaku Operation Manager Kankere.com mengatakan, di Indonesia, pasien kanker sering datang pada stadium lanjut setelah berobat kesana kemari karena belum mengetahui pengobatan terstandar berdasarkan bukti ilmiah. “Padahal, apabila datang pada stadium awal, hasilnya dapat lebih baik,” kata Vito. “Pasien kanker juga kerap merasa sedih, bingung, cemas, dan putus asa terhadap penyakitnya,” lanjutnya lagi.
Kankere.com memang menjadi sarana dalam memberikan edukasi dan berbagi pengalaman kanker. Di dalam situsnya sendiri terdapat informasi terbaru yang mendasar pada bukti medis mengenai kanker. Tak hanya itu Kankere.com juga menyediakan kolom berbagi pengalaman antar pasien kanker, sehingga para pengidap dapat saling menguatkan satu dengan lainnya dalam memerangi kanker. Yang melahirkan kedekatan psikologis oleh sebab rasa sepenanggungan, dan karenanya menghembuskan sedikit kelegaan, namun terasa berarti.
Di Kankere.com terdapat juga kolom layanan tanya jawab seputar informasi kesehatan dari tim dokter Kankere.com yang akan dijawab dalam 1×24 jam. Hingga saat ini terdapat lebih dari 130 user terdaftar di Kankere.com yang antusias untuk mengetahui lebih dalam soal penyakit ganas ini.
Disinggung soal pengembangan strategi Kankere ke depannya, Vito menjelaskan, saat ini Kankere.com akan berkonsentrasi dalam meningkatkan user dan SEO melalui social media marketing dan mempublikasikan artikel secara rutin. “Ke depannya, kami akan mulai bergerak dalam event, jasa/layanan kesehatan kepada pasien kanker dan membantu menyediakan produk yang dibutuhkan oleh penderita kanker,’’ tutur Vito. “Kami juga sedang mencari opsi grant, CSR, dan membuka diri untuk investor yang ingin membantu mengembangkan Kankere,” paparnya lagi.
Sedangkan untuk mendapat pemasukan Kankere.com memproyeksikan pendapatannya melalui advertisement, services (home care, palliative services), CSR, ataupun membantu penyediaan produk dan kebutuhan kesehatan penderita. “Saat ini kami masih menggunakan private funding,” ungkap Vito seraya menjelaskan proyeksinya.
Sejauh ini Kankere.com menyediakan informasi kesehatan berdasarkan sumber yang telah divalidasi. Seperti pedoman kanker nasional atau internasional yang merujuk pada jurnal-jurnal kedokteran terbaru. Sedangkan untuk setiap artikel yang sudah dituliskan di-Quality Control terlebih dahulu oleh tim editor yang sudah berpengalaman yang berprinsipkan Evidence Based Medicine (kedokteran berbasis bukti) sebelum artikel-artikel tersebut dipublikasikan secara luas.
Sayang sekarang Kankere sudah bubar.
More from Startup
5 Negara Paling Banyak Menggunakan ChatGPT
5 Negara Paling Banyak Menggunakan ChatGPT Interaksi digital menjadi semakin integral dalam kehidupan sehari-hari, ChatGPT telah muncul sebagai salah satu tools paling …
Kudeta dan Kembalinya Sam Altman – Pertarungan Kekuasaan di OpenAI
Kudeta dan Kembalinya Sam Altman - Pertarungan Kekuasaan di OpenAI Di tengah gempita revolusi AI, terjadi drama kekuasaan yang menggelegar di …
Kronik Pemecatan di OpenAI: Apa yang Terjadi dengan Sam Altman?
Kronik Pemecatan di OpenAI: Apa yang Terjadi dengan Sam Altman? Pergolakan di Puncak AI: Pemecatan Sam Altman dan Dampaknya bagi OpenAI …