Mainan Jaman Dulu yang Terlupakan
Di sudut-sudut desa dan lorong-lorong kota, masih tersimpan kenangan tentang mainan jaman dulu yang kini mulai terlupakan. Generasi muda sekarang mungkin tak lagi mengenal atau merasakan kegembiraan sederhana yang pernah dialami oleh anak-anak pada masa itu. Mainan-mainan ini, yang tak memerlukan teknologi canggih, pernah menjadi pusat keceriaan dan kreativitas anak-anak Indonesia. Apa saja? Simak selengkapnya di bawah ini!
BACA JUGA: Ukir Cita-Cita Lewat Wayang Golek
Egrang
Terbuat dari bambu, egrang menguji keterampilan dan keseimbangan anak-anak yang memainkannya. Berdiri di atas dua batang bambu panjang, mereka berjalan dengan hati-hati, mencoba menaklukkan jalanan tanah atau halaman rumah. Sensasi berjalan di atas ketinggian beberapa meter dari tanah memberikan rasa petualangan yang tak tertandingi.
Gasing
Ada juga gasing, mainan yang berputar cepat dengan bantuan seutas tali yang dililitkan erat. Anak-anak berkumpul di tanah lapang, berlomba-lomba memutar gasing mereka dengan kuat. Suara berdesing dan gerakan memutar gasing menciptakan kegembiraan tersendiri. Tidak ada aplikasi atau layar sentuh yang bisa menggantikan sensasi itu.
BACA JUGA: Kartu Oracle: Panggung Baru bagi Pecinta Wayang
Bekel
Permainan yang sering dimainkan oleh anak-anak perempuan, juga menjadi bagian penting dari masa kecil mereka. Dengan bola kecil dan biji-bijian, mereka menunjukkan ketangkasan tangan dan kemampuan menghitung. Setiap tahap permainan membutuhkan konsentrasi dan kecepatan yang tinggi, membuatnya menjadi salah satu permainan yang paling seru.
Layang-Layang
Tidak ketinggalan, layang-layang yang menghiasi langit biru pada musim kemarau. Terbuat dari kertas dan bambu, layang-layang ini diterbangkan tinggi-tinggi dengan bantuan angin. Anak-anak berlari-lari di sawah atau pantai, berusaha menjaga agar layang-layang mereka tetap terbang. Terkadang, pertandingan antar layang-layang diadakan, menambah keseruan permainan ini.
Namun, seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi, mainan-mainan ini perlahan terlupakan. Anak-anak sekarang lebih tertarik pada gawai dan permainan digital. Mereka lebih sering menghabiskan waktu di dalam rumah, terpaku pada layar daripada bermain di luar dengan teman-teman sebaya.
Mainan jaman dulu tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai penting seperti kerja sama, ketekunan, dan kreativitas. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenang dan, jika mungkin, menghidupkan kembali permainan-permainan ini. Bukan hanya untuk menjaga tradisi, tetapi juga untuk memberikan alternatif yang sehat dan mendidik bagi anak-anak kita di era modern ini.
Dengan demikian, mari kita ajak anak-anak kita mengenal kembali egrang, gasing, bekel, dan layang-layang. Biarkan mereka merasakan kegembiraan sederhana yang pernah kita alami. Siapa tahu, mainan-mainan ini bisa menjadi jembatan antara generasi, mengajarkan kita bahwa kesenangan sejati tidak selalu memerlukan teknologi canggih.
You might also like
More from Bermain
Nostalgia dan Dinamika Suara Radio Elshinta Jakarta
Nostalgia dan Dinamika Suara Radio Elshinta Jakarta Awal Mula Elshinta: Melodi dan Berita di Udara Jakarta Radio Elshinta resmi diluncurkan pada 14 …
5 Cerpen Cinta yang Akan Bikin Kamu Terbawa Perasaan
5 Cerpen Cinta yang Akan Bikin Kamu Terbawa Perasaan Hey Sobat Semay, siap untuk terbawa oleh ombak perasaan yang mendalam? Ini …
Mencermati Jejak Sejarah Kota Harapan Indah
Kota Harapan Indah, Mencermati Jejak Sejarah Kota Harapan Indah Kota Harapan Indah, sebuah tempat, jika bukan dikatakan wilayah independen yang tersembunyi, …