Membuat sebuah agama atau sekte keagamaan baru bagi manusia bukan hal yang mudah. Namun, hal itu sangat memungkinkan. Di Indonesia, ada yang terkenal seperti sekte yang dibuat Lia Eden, dan di Afrika sana ada Rastafari. Banyak yang mencoba membuat agama baru, beberapa ada yang bertahan sampai saat ini, namun, tak sedikit pula menjadi usaha yang gagal, bahkan sampai dikriminalkan. Salah satu agama buatan manusia yang berhasil bertahan hingga saat ini adalah Scientology, agama yang dianut Tom Cruise, yang didirikan L. Ron Hubbard. Menurut pencarian singkat di Google, Scientology merupakan sebuah sistem kepercayaan yang didasarkan dengan mencari tahu diri sendiri melalui cara-cara yang saintifik. Inilah yang menjadi inspirasi dari film The Master karya sutradara P.T. Anderson.
Alih-alih menggunakan nama Scientology dan mengangkat L. Ron Hubbard sebagai pemuka agamanya, Anderson menggunakan nama The Cause untuk agama baru tersebut dan mengangkat Lancaster Dodd (Philip Seymour Hoffman) sebagai imam besar The Cause. Menonton The Master berarti melihat persinggungan dari veteran perang Freddie Quell (Joaquin Phoenix), tokoh utama dari film ini dengan The Cause dan Lancaster Dodd, yang dipangggil The Master oleh pengikutnya. Freddie yang diperankan sangat apik oleh Phoenix, tokoh yang memiliki mental dan spiritual yang tidak stabil, masa lalu yang traumatis, gemar mabuk serta membuat oplosan dari thinner maupun bahan kimia dari kamar gelap, ditampilkan oleh Phoenix dengan fisik yang kurus, gerakan mulut yang asimetris, punggung yang agak bungkuk, dan obsesinya pada seks.
Anderson mengulangi formula yang digunakannya di There Will Be Blood (2007), yang membiarkan gambar bercerita selama 20 menit pertama dengan dialog yang minim. Di 20 menit pertama film kita bisa melihat bagaimana tindak-tanduk Freddie sebelum bertemu Dodd dengan sinematografi serta pengaturan warna yang memanjakan mata. Tengoklah scene di department store bagaimana kamera menari mengikuti seorang sales perempuan menawarkan baju dalam satu shoot, atau saat Freddie bekerja di ladang pertanian dan kabur melintasi ladang yang siap digarap saat oplosannya memakan korban.
Dodd atau The Master tertarik dengan Freddie ketika suatu malam Freddie—yang entah sedang dalam keadaan mabuk—masuk ke kapal yang ditumpangi Dodd dan sektenya, dan Dodd menemukan oplosan Freddie yang diminumnya sampai habis. Kehadiran Freddie di kapal Dodd seolah memberikan inspirasi bagi Dodd untuk menulis dan menyelesaikan buku ke duanya yang dijelaskan oleh istri Dodd, Peggy (Amy Adams). Akting brilian saya dapati ketika melihat Philip Seymour Hoffman menghidupkan karakter Dodd yang berkharisma, tenang, dan meyakinkan sebagai imam besar The Cause.
Dodd seolah menemukan belahan jiwanya dalam diri Freddie walaupun mereka berdua sangat bertolak belakang baik sifat maupun mental. Ia mencoba menjadi master dari Freddie dan Freddie pun tak keberatan dengan itu, ia senang-senang saja memiliki master. Hubungan Freddie dengan Dodd seperti anjing yang patuh pada masternya. Di saat Dodd diserang secara verbal oleh orang yang skeptis padanya, Freddie siap memberikan serangan balik pada si skeptis atau orang-orang di sekitar Dodd yang terlihat skeptis pada Dodd dengan mengkonfrontasi dan memukul mereka.
Sebuah agama akan bubar ketika pengikutnya tidak bisa dikontrol dan tak mau dikuasai oleh aturan-aturan yang ditetapkan. Penguasaan dan kontrol ini disadari betul oleh Dodd. Dodd mengandalkan permainan kedekatan fisik dan perasaan yang intens seperti yang dilakukannya pada Freddie. The Cause menghendaki pengikutnya melakukan processing, sesuatu yang mirip dengan psikoanalisis Freud, di mana Dodd akan menginterogasi, menggali masa lalu dan menekan luka masa lalu pengikutnya sekaligus menguasai umatnya. Processing digunakan Dodd untuk menghilangkan kebiasaan-kebiasaan negatif pengikutnya dan bahkan diklaim Dodd bisa menyembuhkan kanker. Terdengar seperti penipuan, namun, seperti banyak orang saat putus asa ditambah setting pada masa depresi setelah perang, banyak yang mempercayai Dodd dengan processing-nya.
Manusia mungkin memang butuh diyakinkan jika mereka baik-baik saja, merasa aman, dan perasaan akan kebutuhan sesosok The Master. Tentunya bukan hanya Dodd saja yang memainkan rasa inferioritas untuk menguasai manusia. Motivator, iklan, pemerintah, bahkan sampai militer pun meminkan dan memanfaatkan rasa inferioritas kita dalam memandang hidup. Dibalik superioritas Dodd sebagai The Master, Dodd hanya takluk pada istrinya yang mengontrolnya melalui seks dan larangan mabuk. Di salah satu scene, Peggy yang sedang hamil mengontrol dan menguasai Dodd dengan memberikannya hand job. Dalam kajian seks dan kekuasaan, Peggy memahami benar jika pengaturan akan seks bisa mengontrol tindak-tanduk manusia.
Freddie, walaupun seperti anjing yang patuh dan senang memiliki master, sebenarnya tidak begitu percaya dengan apa yang dikatakan Dodd dan sekte The Causenya. Ketidakpercayaan Freddie terlihat saat keduanya masuk penjara. Dodd yang tenang berusaha menguasai kemarahan Freddie yang diyakininya hanyalah insting purba dari sekian milyar tahun lalu. Tetapi Freddie seperti umat agama lainnya yang membangkang, tak mau mendengarkan Dodd dan balik memanasi Dodd dengan mengatakan jika Dodd hanya membuat-buat sesuatu yang palsu dan Freddie berhasil membuat Dodd kembali ke insting purbanya.
Setelah keluar dari penjara, obsesi Dodd untuk mengontrol Freddie semakin menjadi-jadi. Ia melibatkan istri serta menantunya untuk “membantu” Freddie keluar dari masalahnya dan tentunya untuk membantu dirinya sendiri memenuhi obsesinya. Di menit-menit akhir kita bisa melihat Dodd yang dikuasai istrinya gagal menaklukkan Freddie dan mesti mengeluarkan Freddie dari sekte karena permintaan istrinya yang melihat Freddie hanya sebagai pembawa masalah dan tak terselamatkan. Dodd yang sebenarnya masih menyukai Freddie terpaksa mengusirnya dengan menyanyikan Slow Boat to China sebagai perpisahan mereka.
You might also like
More from Tontonan
Sinopsis Sokola Rimba
Sinopsis Sokola Rimba Film "Sokola Rimba" merupakan adaptasi dari kisah nyata seorang wanita bernama Butet Manurung yang didedikasikan untuk memberikan pendidikan …
The Commuter: Plot Twist dan Endingnya
The Commuter: Plot Twist dan Endingnya "The Commuter," dibintangi oleh Liam Neeson, membawa penonton dalam perjalanan menegangkan penuh kejutan. Michael MacCauley, …
Analisis Ending Film The Commuter
Analisis Ending Film The Commuter "The Commuter," sebuah film thriller yang dibintangi oleh Liam Neeson, membawa penonton dalam perjalanan yang penuh …