Literally, sebuah sikap bodo amat terhadap apapun which is….
James, remaja 17 tahun yang yakin dirinya seorang psikopat karena sedari umur 8 tahun tidak mempunyai selera humor sama sekali—hampir tidak pernah tersenyum apalagi tertawa. Ayahnya sering membuat jokes yang menurutnya garing dan sama sekali tidak lucu sehingga ia punya pemikiran untuk menonjok muka ayahnya. James adalah sosok aneh dan penyendiri yang tidak banyak bicara, tidak punya teman di sekolah, dan satunya-satunya orang yang sering ia ajak bicara ialah dirinya sendiri. Ia hanya banyak mengoceh di pikirannya. Mempunyai kebiasaan membunuh hewan-hewan (dari kucing tetangganya, kupu-kupu, tikus, sampai anak ayam) tanpa merasa kasihan sama sekali. Ia tidak menyukai sekolahnya, tapi menurutnya sekolah merupakan tempat yang bagus untuk meneliti dan menyeleksi. Ia mempunyai rencana untuk membunuh sesuatu yang lebih besar.
Alyssa, teman sekolah James—seorang gadis sinis yang membenci hidupnya, tinggal bersama ibu, ayah tiri, dan adik kembar laki-laki yang masih balita. Ia merupakan seorang pemberontak dan penggerutu ceplas-ceplos yang mengutuk apapun di sekitarnya. Puncaknya adalah ketika akan makan siang di kantin ia mengumpat lalu membanting gawai cerdas karena kesal dengan temannya yang mengirim pesan padahal temannya ada di depannya sendiri.
Di sebuah kantin sekolah, James sedang makan siang dengan pelantang telinga yang menempel, lalu datang Alyssa dan berbicara bahwa ia pernah melihat James bermain skating dan aksinya jelek. Singkat cerita, akhirnya Alyssa mengajak James untuk mencari ayah kandungnya yang sedari umur 8 tahun belum pernah ia temui. James langsung mengiyakan ajakan Alyssa karena ia sudah memikirkan rencananya dengan matang bagaimana ia akan membunuh sesuatu yang lebih besar.
Ayah James tidak tahu bagaimana cara mendidik anak setelah kepergian ibu James yang mati karena bunuh diri dengan menenggelamkan diri di hadapan James sendiri ketika umur 8. Mungkin itulah yang menjadikan psikologis dan pikiran James tidak baik-baik saja. Sedangkan Alyssa, ia muak dengan Tony, ayah tirinya yang semakin genit dan selalu menggodanya dengan tatapan mesum yang sampai pada satu titik ia memutuskan untuk pergi untuk mengakhiri hal yang memuakkan dirinya dengan sedikit uang tetapi banyak kenekatan dan keberanian.
The End of the F***ing World (Selanjutya TEOTFW) adalah serial Netflix Britania Raya tahun 2018 dengan genre drama komedi gelap. Yang istimewa adalah TEOTFW merupakan serial coming of age yang anti–mainstream. Tidak seperti kebanyakan tontonan coming of age yang berputar masalah persahabatan, percintaan, sampai konflik yang tidak jauh-jauh terjadi di sekolah, apa yang disajikan TEOTFW adalah sesuatu yang sedikit banyak mengusik pemikiran kita tentang bagaimana seharusnya kita bersikap dan menjalani kehidupan kita.
Jika ada hal yang perlu diacungi jempol dengan keseluruhan isi cerita TEOTFW ialah campur tangan Charlie Cowell: penulis skrip/screenwriter serial ini. Dengan efek visual dan slow motion yang rapi, iringan soundtrack-soundtrack keren dengan genre country dan britpop yang mudah didengar telinga, proposisi dan premis yang disajikan serta dialog-dialog yang disampaikan James, Alyssa, dan karakter-karakter lainnya yang dalam hal ini tidak mempunyai banyak peran didalamnya, mereka tetap mampu menampilkan hal-hal yang menyentil dengan sarkas maupun satire tentang keadaan yang terjadi. Dialog dan adegannya sederhana, padat namun menyentak sehingga siapapun yang menontonnya tidak akan mudah melupakan kalimat-kalimat yang dilontarkan para tokohnya.
Cerita yang diadaptasi dari novel grafis milik Charles S. Frosman ini menyajikan dua sudut pandang dalam penceritaanya: sudut pandang James dan sudut pandang Alyssa. Bagaimana James dan Alyssa, dua remaja bersumbu pendek dan acuh dengan orang-orang sekitar menghadapi masalah yang mereka perbuat. Sebuah masalah serius dan fatal yang tentu saja merupakan masalah besar, bukan saja untuk remaja seumuran mereka tetapi bagi orang dewasa. Sayangnya TEOTFW hanya terdiri dari 8 episode, jumlah episode yang sebenarnya sedikit dengan durasi tidak pernah lebih dari setengah jam, hanya 19 – 23 menit per episode-nya menjadikan TEOTFW sebagai tontonan segar, renyah, dan menggelitik dan sesekali menamparmu yang bisa ditonton secara maraton dan singkat jika memang hidupmu sedang bosan dan berjalan dengan hal yang itu-itu saja dan ingin menontonnya sebagai sebuah hiburan.
More from Tontonan
Sinopsis Sokola Rimba
Sinopsis Sokola Rimba Film "Sokola Rimba" merupakan adaptasi dari kisah nyata seorang wanita bernama Butet Manurung yang didedikasikan untuk memberikan pendidikan …
Orient Express: Dari Novel hingga Layar Lebar
Orient Express: Dari Novel hingga Layar Lebar Orient Express adalah nama yang memicu imajinasi, menggambarkan kemewahan, misteri, dan perjalanan epik melintasi …
The Commuter: Plot Twist dan Endingnya
The Commuter: Plot Twist dan Endingnya "The Commuter," dibintangi oleh Liam Neeson, membawa penonton dalam perjalanan menegangkan penuh kejutan. Michael MacCauley, …