Malam mulai meninggi. Lantunan musik timbul terdengar dari gawai yang nampak lusuh dan kusam. Selusuh dan sekusam kerinduan warga pada air bersih di tempat ini, sebuah komplek perumahan yang dalam jangka waktu 5 tahun ke depan akan semakin berubah bentuk dan isinya.
“Lebih baik mengurusi yang lain daripada mengurus itu-itu terus yang tak pernah benar-benar dipedulikan,” kata Ibu Sariman.
Sebagian warga sudah bosan komplain dan merasa gelap harus berbuat apa lagi supaya mendapat air bersih, kecuali mungkin dengan memasang jet pam jika mampu, atau alternatif lain; membungkus kran air dengan kain tipis.
“Saya tinggal di Kota Harapan Indah sejak tahun 1997. Pada awalnya kualitas air PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) tidak ada masalah. Namun, sejak pembangunan Harapan Indah Dua, kualitas dan kuantitas air PDAM semakin menurun dan tidak terkontrol. Sering sekali keluar air bercampur lumpur dan cacing. Air pun hanya menetes sehingga kami harus menampung air pada malam hari,” keluh Sandy.
Dapatkah Developer Kota Harapan Indah yakni Hasana Damai Putra (HDP) membantu untuk pengadaan fasilitas air PAM bersih di Harapan Indah, kota Bekasi? Terserah waktu mau menjawab atau tidak.
Setidaknya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat terdapat 3 desa di wilayah Bekasi yang krisis air bersih. Dengan begitu mudah ditemui para warga yang sudi tak sudi terpaksa harus mengambil air dari empang setempat secara berjamaah dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Oh iya, selain air yang kotor, komplek di sini difasilitasi ruang sosial warga. Setiap RT diberi jatah satu oleh pemda. Hampir setiap sore, sebelum matahari tenggelam ke dalam lautan, anak-anak yang kurang lebih berusia 10 tahun, biasanya bermain dengan riang dan gembira di sana. Di lapang yang membentang itu yang tidaklah membentang-bentang amat.
Sementara itu kutub utara makin mencair, kata pembicara di TedX, harus ada upaya yang dilakukan oleh spesies manusia, sebutnya lagi dengan gagah dan penuh harap di hadapan para penonton, seolah ia akan mendapatkan sertifikat pahlawan dunia. Seiring dengan itu air laut utara Jakarta naik 1cm setiap tahunnya.
Angin malam di luar sana terasa kurang bersahabat, cuaca begitu mudah berubah. Jika tak cerdas menjaga kesehatan bisa-bisa badan mudah terkena penyakit. Hujan sering kali datang tak menentu yang tak sesuai prediksi BMKG. Bukan tanpa sebab jika suatu hari nanti bumi tak peduli lagi dengan penghuninya. Barangkali itulah yang mendorong Elon Musk begitu getol memproyeksi Mars menjadi komoditas baru.
Manusia sudah dan semakin gila, namun pada saat yang sama manusia juga mampu berperangai laksana malaikat. Dan sebagaimana biasa ketika banyak kecacatan yang dilakukan kesalahan pun bermuara pada setan dan ibunya dan bapak ibunya dan kakek bapaknya dan seterusnya. Tidak ada yang aneh di kolong matahari, begitulah kata orang-orang sok tahu.
Anak-anak di komplek ini sangat menyukai sepak bola, persis seperti generasi yang lahir di penghujung 80an yang mencintai sepak bola pada masa kanak-kanaknya. Sebuah masa yang begitu dirindui banyak generasi. Masa kecil. Maka pun banyak upaya yang dilakukan oleh generasi yang lahir di penghujung tahun 80an untuk mengenang masa-masa itu.
Masa 10 atau 12 tahunan. Terlebih bagi mereka yang teralienasi dan tidak mudah berinteraksi di luaran. Extra introvert. Masa-masa kecil baginya adalah momen terbaik. Menonton kartun yang sering diputar pada masanya kini tak jarang dilakukan.
Di tengah puting beliung asap-asap industri, hegemoni teve, konvergensi media dan arus informasi serba cepat mau disadari atau tidak telah mengalienasi. Karenanya, membuat nuansa (nostalgik) yang telah terlewat, memang terasa masuk akal dan menyenangkan untuk dilakukan.
Dapat jadi lumrah diadakan oleh banyak generasi. Tak heran pasca lebaran banyak orang Indonesia yang melakukan reunian. Akan menjadi menyenangkan jika melewati hari-hari lalu yang dinamis dan tidak garing. Sebab akan menjadi cerita yang jauh dari membosankan di hari esok.
Kembali ke masa kecil memang hanya dapat terjadi di alam fiksi, jika bukan, dalam kisah Doraemon atau Stronghold. Manusia mengupayakan segala cara untuk mencecap dopamin bahagia. Tak terkecuali meremajakan kultural, untuk tidak dikatakan, menolak tua secara pikiran.
Mungkin dari kisah-kisah fiksi lah kebahagiaan dapat ditemui. Meski dalam beberapa lembar novel. Meski dalam beberapa hadiah dari teman. Meski dalam satu dua ingatan. Meski kebahagiaan terlalu dangkal didefinisikan sebagai kenangan. Paling tidak itu lebih masuk akal daripada mengharapkan air bersih dan mengembalikan asali kutub utara.
You might also like
More from Ruang Raung
Dari CEO Restock ID Kita Belajar
Dari CEO Restock ID Kita Belajar.... Rombongan motor dan mobil berkonvoi berkeliling kota. Mengibarkan bendera kebanggaan sebagai ciri identitas organisasi yang …
Pak Jokowi, Jadi Gini
Usia kemerdekaan Indonesia "Pak Jokowi, Kapan ya Kita Merdeka dari Ambisi?" Usia kemerdekaan Indonesia kini sudah menyentuh 75 tahun. Ya, 75 tahun …
Antara Kedai Kopi dan Dilema Pejalan Kaki
Kedai Kopi dan Dilema Pejalan Kaki Selepas kelas malam, sepulang dari kampus, sekitar jam 7 malam, saya berjalan kembali ke kos. …