Apa itu Auto-GPT? Inilah Cara AI Kuasai Belantara Jagat Maya
ChatGPT telah mengguncang dunia, tak terbantahkan, terutama karena framework yang sangat sederhana. Hanya sebagai chatbot AI, mampu menghasilkan teks bahasa alami yang memiliki respons meyakinkan kepada pengguna. Namun, chatbot AI banyak bergantung pada kemampuan seseorang untuk membuat permintaan yang akan direspons oleh AI. Berbeda dengan pendatang baru yang lebih advance, Auto-GPT, yang memungkinkan AI bertindak secara otonom, yang “berkemampuan sendiri”, dan ini benar-benar mengubah cara kita memandang teknologi ini sekarang dan seterusnya.
BACA JUGA: 8 Cara Praktis Menggunakan Bing Dengan ChatGPT
Auto-GPT adalah aplikasi Python open-source yang diunggah di GitHub pada 30 Maret 2023 oleh pengembang bernama Significant Gravitas. Berbasis GPT-4, aplikasi ini memungkinkan AI bertindak “otonom” tanpa memerlukan pengguna untuk menginstruksikan setiap tindakan, sebagaimana GPT-4. Kita bisa memberikan Auto-GPT tujuan, selangkah demi langkah, AI akan menjalankan tindakan untuk mencapai tujuan tersebut. Inilah awal konsep “agen AI” yang menggunakan internet yang melakukan tindakan sepenuhnya sendiri – tanpa perlu diinstruksikan.
Contoh sederhana yang diunggah pada GitHub adalah Auto-GPT diberi tujuan untuk menjelajahi web untuk menemukan resep unik dan orisinal seperti “acara mendatang berikutnya”, seperti Paskah. Chef-GPT, seperti namanya, mulai mencari solusi di web. Tujuan kedua adalah menyimpan resep sebagai file di komputer pengguna.
Mungkin saja, ini tidak terdengar sangat inovatif. Namun, tak terelakkan kemampuan Auto-GPT untuk menjelajahi internet atas nama pengguna dan melakukan tindakan seperti menyimpan file membuatnya jauh melampaui chatbot biasa.
BACA JUGA: Inovasi Bing AI: Tingkatkan Efisiensi Pencarian Online
Salah satu hal menarik tentang Auto-GPT adalah memecah langkah-langkah AI, yang merupakan tempat masuknya teks generasi GPT. Auto-GPT menyebutnya “pikiran”, “penalaran”, dan “kritik” – menjelaskan dengan tepat apa yang dilakukan AI dan mengapa. Dalam contoh Chef-GPT di atas, “pikiran” pertama adalah: “Saya akan mencari acara mendatang untuk menemukan dan membuat resep yang cocok juga unik.” Kemudian, “penalarannya” adalah bahwa “menemukan acara mendatang akan membantu saya menemukan resep yang relevan dan menarik.”
“Kritik” yang dihasilkan oleh Auto-GPT akan menyatakan beberapa kekhawatiran dan keterbatasan seputar apa yang sedang dilakukannya. Auto-GPT mengambil langkah-langkah sepenuhnya secara otonom untuk mencapai tujuan yang diberikan oleh pengguna.
Ada banyak fitur menarik lainnya dari Auto-GPT, termasuk memori jangka panjang/pendek dan integrasi teks ke suara melalui ElevenLabs. Kombinasi semua fitur ini membuat Auto-GPT terasa lebih seperti AI yang dirancang untuk berinteraksi dengan manusia.
Orang-orang menemukan berbagai kemungkinan kasus penggunaan untuk Auto-GPT, dan kita masih di tahap awal. Karena bersifat open-source, siapa pun dapat mencoba dan bermain dengan perkakas satu ini. Contoh sederhana yang diunggah di Twitter adalah untuk “Ecommerce-GPT”, yang diberi tujuan untuk mengembangkan dan menjalankan bisnis e-commerce secara otonom dengan tujuan meningkatkan cuan.
Contoh menarik lainnya ada di dunia pemrograman. Salah satu pengguna di Twitter membuat “Robo-GPT”, yang diberi tugas menganalisis, menulis ulang, dan menyimpan kode.
Ada banyak contoh lain, dan tidak sulit membayangkan bagaimana ini bisa berkembang menjadi bot yang mampu membuat situs web, menjalankan kampanye media sosial, dan banyak lagi. Tak menutup kemungkinan digunakan untuk kampanye politik.
Selain itu, ada sistem saingan yang telah dikembangkan untuk melakukan fungsi serupa. Ini termasuk Microsoft Jarvis dan BabyAGI, yang keduanya memungkinkan GPT untuk “meminta sendiri” dan bertindak secara otonom.
Bagaimana Cara Menggunakan Auto GPT?
Seperti banyak proyek GitHub, mengatur Auto-GPT tidak semudah mengunduh file atau mengunjungi situs web. Ada beberapa persyaratan penting yang harus dipenuhi sebelum memulai, yang meliputi Python 3.8 (atau lebih baru), API key OpenAI, dan API key Pinecone. Kita juga akan membutuhkan API ElevenLabs jika menginginkan fitur teks ke suara.
Tautan ke halaman GitHub Auto-GPT dapat ditemukan di sini, beserta informasi penting lainnya. Setelah memenuhi tiga persyaratan, klik “Code” dan unduh file Zip. Atau kita dapat mengakses file melalui aplikasi Git.
Pertama, buka program baris perintah seperti PowerShell, di mana kita hanya perlu mengetik “git clone https://github.com/Torantulino/Auto-GPT.git” untuk mengkloning repositori.
Langkah kedua adalah mengetik “cd ‘Auto-GPT'” ke PowerShell untuk menavigasi ke direktori proyek. Kemudian ketik “pip install -r requirements.txt” untuk menginstal dependensi yang diperlukan. Terakhir, kita perlu mengubah nama file “.env.template” menjadi “.env” dan isi API key OpenAI yang di awal tadi.
Setelah menginstal Auto-GPT, maka tinggal digunakan. Pertama-tama, kita akan diminta untuk memberi nama bot, diikuti dengan memberikan tujuan. Bahkan ada contoh dari keduanya untuk membimbing ke arah yang benar.
BACA JUGA: Cara Menggunakan PowerShell dalam 5 Langkah Mudah
Apakah Auto-GPT telah mencapai AGI?
Banyak penggemar AI yang menganggap Auto-GPT sebagai gambaran awal AGI (Artificial General Intelligence). Alasannya, tentu saja, bahwa Auto-GPT menunjukkan kemampuan untuk bernalar dan mengambil beberapa langkah otonom untuk mencapai tujuan tertentu. Penambahan memori jangka panjang dan pendek memberikan Auto-GPT berkesinambungan, memungkinkannya untuk belajar hal-hal baru.
Beberapa orang akan mengatakan bahwa serangkaian permintaan yang terhubung tidak membuat sistem menjadi “cerdas”, sementara yang lain berpendapat bahwa sebagian besar kecerdasan dan perilaku manusia beroperasi dengan cara yang serupa. Apakah itu awal dari AGI atau hanya langkah selanjutnya yang sangat berguna dalam menerapkan standar AI, Auto-GPT pasti menimbulkan beberapa pertanyaan filosofis tentang masa depan “makhluk cerdas” yang hidup dan bertindak di belantara jagat maya.
Mengingat potensi Auto-GPT dan teknologi serupa, ada kekhawatiran tentang bagaimana AI yang otonom ini akan mempengaruhi privasi, keamanan, dan etika dalam berbagai sektor. Ada juga pertanyaan tentang bagaimana pengaturan dan pembatasan harus diberlakukan untuk mencegah penyalahgunaan teknologi ini, serta bagaimana AI otonom ini mungkin mempengaruhi pekerjaan manusia di masa depan.
Ketika AI semakin canggih dan mampu melakukan lebih banyak tugas yang sebelumnya dilakukan oleh manusia, kita akan dihadapkan pada tantangan baru dalam menilai bagaimana teknologi ini akan mempengaruhi kehidupan publik secara menyeluruh. Diskusi tentang tanggung jawab etis dan hukum pengembang AI, pemilik platform, dan pengguna juga akan menjadi semakin penting seiring berjalannya waktu.
Secara keseluruhan, Auto-GPT dan teknologi serupa menawarkan banyak kemungkinan dan potensi untuk berbagai aplikasi. Namun, penting untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang yang mungkin timbul dari penggunaan AI otonom ini dan bagaimana kita dapat memastikan bahwa teknologi ini digunakan secara etis dan bertanggung jawab.
You might also like
More from Teknologi
Kelemahan Tali Pocong: Simpul yang Gampang Lolos?
Kelemahan Tali Pocong: Simpul yang Gampang Lolos? Tali pocong, sering kali dianggap sebagai senjata pamungkas yang bikin bulu kuduk merinding. Tapi …
Kelemahan Pocong: Menguak Sisi Lemah Si Pembalut Keliling
Kelemahan Pocong: Menguak Sisi Lemah Si Pembalut Keliling Pocong, sosok ikonik dalam mitologi horor Indonesia, kerap digambarkan sebagai makhluk yang melompat-lompat …