Terbang bersama mimpi ….
“Salah kah jika seekor merpati terbang bersama sekawanan elang? Atau kau membiarkannya tersesat hingga sayapnya patah. Mengarungi musim dan bertemu sekawanan baru mungkin saja. Tapi yang terbaik adalah sekawanan yang tidak meninggalkan merpati lainnya ketika satu di antaranya mulai lelah dan lemah. Sekawanan yang tetap menjaga formasi untuk mengarungi musim badai di depan sana.”
*****
Siang itu, lelaki berbaju biru hanya tertunduk lesu. Tanyanya harap namun tak mendapat jawab. Semua seolah ikut membisu diam dan membatu.
Hatinya mulai nanar, kehilangan satu raga tidak semudah itu untuk mencari yang baru. Gusar, rasa tak dapat dibendung, bagai langit gelap kemalut terus memacu waktu.
Oh dia, ke mana akan dicari. Dekat namun serasa jauh dari hati.
Hanya soal waktu. Benar saja “hanya soal waktu” namun tetap saja ingat tak bisa dihapus dalam sekejap. Begitu banyak goresan yang mengenang mengarungi jalan panjang panas dan hujan.
Kemana ia akan dicari? Kata apa yang harus diucap? Atau surat seperti apa yang bisa ditutur untuk mendapatkan jawab?
Oh engkau di sana, apa ada kata yang bisa kau ukir setidaknya ia bisa tenang dalam tidur.
Sungguh tak nyenyak, tiap malam ia hanya berkutat pada mimpi. Mimpi yang penuh asa hanya untuk bersua dengan raga yang pernah ada dalam satu semangat jiwa.
Kotorkah ia di matamu oh raga. Apakah tak ada hatimu untuk mengulurkan tangan kepadanya. Tegakah engkau membiarkannya jatuh dan terpuruk.
Tak adakah sedikit hatimu merasa kasih dan ingin merangkulnya?
Ia kini dalam gelap yang mencekam. Perlahan badai terus menerpanya. Ia kehilangan satu sayap untuk terbang. Terbang bersama mimpi yang pernah kau tuturkan bersama.
Raga mengapa kau biarkan ia mencari jiwa yang baru. Tahukah engkau ia selalu mengingatmu. Ia selalu berduka hanya untukmu.
Ia ingin kau dalam satu formasi terbang bersama sekawanan untuk mengarungi badai di luar sana.
Tak cukupkah untaian kata yang ia tuliskan di atas sana. Agar engkau mengerti bahwa sekawanan burung tak akan bisa mengarungi badai jika ia keluar dari formasi atau satu di antaranya hilang dan tersesat.
Oh Raga, ada jiwa yang hilang dalam napas yang sendu. Kau mungkin tak pernah tahu dan tak mau tahu, namun sungguh ia kehilanganmu.
Ia jerit luka yang akan memanggilmu di hari akhir kelak, dan mencarimu hingga engkau menjawab angin apa yang membuatmu terbang dan membiarkannya sendiri.
Sebuah lagu ia tuturkan untukmu, semoga engkau tahu ia adalah isi hati itu.
Mengapa kita berpisah hanya karena berbeda
Jika berbeda membuat kita berpisah mengapa kita bertemu
Jika kita bertemu lantas kita berpisah mengapa kita ada
Semua tak bisa di kata, hanya asa yang tersisa
Kadang mata hanya melihat
Namun hati lebih banyak menjawab
Sedangkan mulut tak bisa berucap
Semua terjadi tanpa sebab
Oh raga,
Coba kau tulis satu kata saja
Apa yang membuat kita tiada
Jika ketiadaan akhirnya membuat kita lupa
Siapa engkau dan dia
Salam mungkin akan jadi akhir
Dan perpisahan mungkin akan jadi awal
Awal kita untuk mengenal yang baru
Dan melupakan yang telah lalu
Namun percaya kita tetap ada
Meski raga tak bersama
Salam, kuucap sebagai awal dan akhir
Kita pasti bertemu
You might also like
More from Cerapan
Silent Treatment dalam Pertemanan: Saat Diam Menjadi Senjata
Silent Treatment dalam Pertemanan Dalam pertemanan, komunikasi adalah kunci utama untuk menjaga hubungan tetap sehat dan harmonis. Namun, apa jadinya jika …
Time Management Matrix: Strategi Efektif Mengelola Waktu dan Prioritas
Time Management Matrix: Strategi Efektif Mengelola Waktu dan Prioritas Dalam kehidupan yang semakin sibuk, kemampuan untuk mengelola waktu dengan baik menjadi …
Kebutuhan Tidak Penting tapi Mendesak
Kebutuhan Tidak Penting tapi Mendesak Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan dinamis, sering kali kita dihadapkan pada berbagai macam kebutuhan. …