Jika Internet Lenyap, Nantinya Gimana, Ya?
Kebayang nggak sih, suatu pagi yang cerah, kamu bangun dari tidur, merogoh smartphone dari meja samping tempat tidur, berharap untuk cek notifikasi Instagram, dan… walah! Internetnya lenyap! Eng ing eng…
Apakah peradaban kita akan langsung kembali ke zaman batu, saling memukul dengan tulang dino ala scene di film 2001: A Space Odyssey? Atau mungkin kita akan berubah menjadi manusia super, dengan kemampuan telepati yang tiba-tiba muncul karena keadaan darurat? Seperti karakter dalam X-Men mungkin, tapi versi kurang keren dan tidak memiliki kostum superhero?
Bercanda saja. Nyatanya, mungkin tidak akan se-chaos atau se-keren itu.
Pertama, perhatikan orang-orang di sekitar kamu. Lihatlah betapa frustasinya mereka mencoba untuk menghubungkan diri ke Wi-Fi yang sudah lenyap. Itu tampak seperti babak baru dari The Walking Dead, tetapi dengan kurangnya zombie dan lebih banyak orang-orang yang menatap layar ponsel mereka dengan ekspresi kosong.
Kedua, pikirkan betapa banyaknya waktu luang yang tiba-tiba muncul. Tidak ada lagi alasan untuk scroll Instagram, Twitter, atau Facebook. Tidak ada lagi notifikasi dan pesan grup WhatsApp yang membanjiri ponsel. Tidak ada lagi panggilan Zoom yang mengganggu. Duh, apa yang harus kita lakukan dengan semua waktu bebas ini? Membaca buku? Berbicara dengan orang tua kita? Menggunakan imajinasi? Astaga, bukannya ini mirip dengan aktivitas manusia di tahun 90-an?
Ketiga, pikirkan tentang bisnis online yang mendadak jadi bisnis offline. Bagaimana cara orang berbelanja sekarang? Haruskah kita kembali ke toko serba ada dan supermarket untuk berbelanja? Tidak ada lagi Ojek Online, apa harus mulai mencari nomor telfon taksi yang tergeletak di dalam laci yang berdebu? Lantas, bagaimana nasib para pekerja lepas yang berjuang di dunia digital?
Ironis memang, internet yang semula kita anggap sebagai sarana kemudahan dan kenyamanan, kini telah menjelma menjadi kebutuhan primer. Ketergantungan kita terhadap internet hampir sama dengan ketergantungan kita terhadap listrik dan air. Jadi, jika suatu hari internet tiba-tiba lenyap, mungkin kita harus siap untuk kembali ke cara-cara lama. Kembali menghidupkan radio, membuka-buka kamus fisik, dan menelepon teman lewat telepon rumah yang sudah berlapis debu.
Tapi jangan khawatir, ini hanya imajinasi saja. Setidaknya, semoga begitu. Apalagi, ada juga laporan bahwa NASA sedang bekerja keras untuk mencegah “kiamat internet”. Jadi, marilah kita berharap bahwa hari tanpa internet hanya akan menjadi cerita fiksi, bukan kenyataan.
BACA JUGA: Apakah Internet Apokalips Akan Menghancurkan Peradaban Kita?
Jadi, siap-siap ya, kamu mungkin harus belajar kembali cara melipat peta dan menggunakan kompas jika GPS bukan lagi teman setia perjalanan. Memang, sih, teknologi telah memberi kita banyak kemudahan dan kenyamanan, tapi tidak ada salahnya mempersiapkan diri dengan kemampuan-kemampuan dasar yang mungkin akan berguna jika—dan semoga tidak—Internet Apokalips itu benar-benar terjadi.
Tidak ada lagi Go-Food atau Grab-Food, jadi, mungkin sudah waktunya belajar masak? Menjadi chef dadakan di dapur sendiri bukanlah ide yang buruk, lho. Paling tidak, kamu bisa menciptakan menu andalan sendiri, siapa tahu bisa menjadi viral di lingkungan sekitarmu, meski tidak bisa di-posting di Instagram.
Oh, dan yang terpenting, persahabatan dan komunikasi langsung. Bagaimana rasanya ngobrol dan tertawa bersama teman-teman tanpa perantara layar ponsel? Menikmati secangkir kopi di kedai favorit sambil berbincang tentang apa saja tanpa gangguan notifikasi grup Slack kerjaan yang meminta kamu untuk segera membalas pesan.
Memang, dunia tanpa internet mungkin terdengar mengerikan bagi beberapa orang, terutama mereka yang pekerjaan dan bisnisnya sangat bergantung pada dunia digital. Namun, di balik itu semua, mungkin ada juga peluang untuk kita kembali merasakan kesederhanaan dan keaslian hidup.
Terlepas dari semua itu, bagaimanapun juga, ini hanyalah spekulasi. Kita masih belum tahu pasti apa yang akan terjadi jika internet benar-benar lenyap dari kehidupan kita. Mungkin, jika itu benar-benar terjadi, manusia akan menemukan cara baru untuk beradaptasi dan bertahan, seperti yang sudah kita lakukan sejauh ini.
Jadi, sambil menikmati berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh internet, mungkin kita juga perlu mempersiapkan diri untuk berbagai kemungkinan. Karena seperti kata pepatah lama, “siap siaga, tiada duanya.”
Nah, bagaimana dengan kamu? Sudah siapkah kamu menghadapi dunia tanpa internet? Sebelum itu terjadi, yuk kita syukuri dan manfaatkan internet sebaik mungkin. Selamat berselancar di dunia maya, semoga kita tidak perlu menyelam di dunia nyata!
You might also like
More from Cerapan
Silent Treatment dalam Pertemanan: Saat Diam Menjadi Senjata
Silent Treatment dalam Pertemanan Dalam pertemanan, komunikasi adalah kunci utama untuk menjaga hubungan tetap sehat dan harmonis. Namun, apa jadinya jika …
Time Management Matrix: Strategi Efektif Mengelola Waktu dan Prioritas
Time Management Matrix: Strategi Efektif Mengelola Waktu dan Prioritas Dalam kehidupan yang semakin sibuk, kemampuan untuk mengelola waktu dengan baik menjadi …
Kebutuhan Tidak Penting tapi Mendesak
Kebutuhan Tidak Penting tapi Mendesak Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan dinamis, sering kali kita dihadapkan pada berbagai macam kebutuhan. …