Semarak Akhir Pekan

Pada pekan kali ini Semay Media menghadirkan sejumlah daftar ulasan dan informasi secara ringkas. Tak lain merupakan bagian dari semarak akhir pekan yang kami lalui secara ciamik. Kami harap daftar yang kami sajikan membuat akhir pekan Anda juga semakin ciamik. Langsung saja simak selengkapnya di bawah ini:

First Aid Kit – Ruins

Setelah sukses dengan Stay Gold di tahun 2014, duo bersaudara asal Swedia ini baru-baru ini meluncurkan album ke-4 mereka yang berjudul Ruins. Klara dan Johanna Söderberg tetap konsisten dengan harmoni vokal mereka. Setelah Stay Gold banyak berbicara soal pendewasaan diri, Ruins berbicara soal terluka dan bangkit dari patah hati.

Suara dari Ruins memang sangat berbeda jauh dengan album debut mereka The Big Black and The Blue yang didominasi dengan suara gitar akustik dari Klara. Bisa dibilang First Aid Kit bermain aman dengan suara mereka setelah Stay Gold. Walaupun begitu, Ruins tetap enak untuk didengarkan di week end ini.

Reality Club – Never Get Better

Lagu-lagu yang ada di album ini memang cicilan. Maksudnya, band yang bervokaliskan yotuber kesohor, Fathia Izzati, mengunggah lagu-lagu mereka secara bertahap di berbagai kanal. Secara cermat dan tepat mereka mendistribusikan album mereka melalui berbagai platform digital. Album pertama mereka memang cukup banyak, berisi 13 lagu yang menghadirkan semangat indiepop/rock di dalamnya, didominasi melodi sederhana yang dibubuhi keriangan a la remaja. Album ini diawali dengan lagu “Elastic Hearts”, lagu pamungkas yang sebelumnya memang menjadi single andalan mereka.

Sebelum band ini dibentuk, Fathia Izzati sendiri memang sering mengkover berbagai macam lagu, indie rock adalah salah satu genre kesukaannya. Album ini terasa segar untuk didengar pada pagi hari di sebuah akhir pekan yang ciamik.

Paul Kalanithi – When Breath Becomes Air

Buku When Breath Becomes Air (selanjutnya disingkat WBBA) merupakan memoir dari seorang dokter bedah saraf, Paul Kalanithi. WBBA berkisah tentang hidup Paul yang menjadi dokter bedah saraf, yang hampir mendapatkan segala-galanya, hancur begitu saja karena kanker paru-paru yang dideritanya saat usia 36 tahun.

Paul menulis dengan jujur di memoir ini. Ia mengatakan hidupnya serasa hancur karena kanker. Paul pun tidak mencoba menghadirkan kalimat-kalimat bijak penuh motivasi. Ia berbicara dengan jujur tentang kanker dengan menghadirkan pengalamannya menjadi dokter sekaligus pasien. Paul menyadari sejak awal kalau hidup seorang pasien dan keluarga mereka tidak akan pernah sama lagi setelah divonis dengan penyakit mematikan.

Mark Manson – The Subtle Art Are Not Giving A Fuck

Bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, buku ini bisa diartikan sebagai “sebuah seni tentang bersikap bodo amat”. Judul yang cukup nakal sekaligus bikin penasaran. Tapi, jangan gegabah melabeli buku ini adalah buku biadab. Sebab, buku ini sebetulnya merupakan buku self-help yang ditulis oleh Mark Manson untuk para generasi milenials yang punya kecenderungan kultur yang sama: bodo amat! Tentu, gaya penulisan buku ini juga penuh sekali dengan umpatan-umpatan yang nakal.

Mark Manson sendiri memang dikenal sebagai blogger yang sering membuat tulisan-tulisan yang nyeleneh. Misalkan, dalam bab pertama buku ini, Mark menganjurkan bahwa untuk menjadi sukses kalian tak perlu mencoba. Ya, jangan mencoba-coba memaksakan keberuntungan kalian. Tirulah saja laku hidup Charles Bukowski—penulis tukang mabuk dan tukang main perempuan yang akhirnya sukses menjadi penulis besar di jagat sastra dunia. Sungguh, anjuran seperti ini terkadang memang ada benarnya.

Downsizing (2017)

Dunia memang sudah sekarat dan terlalu sempit. Tentu saja semua ini karena ulah manusia. Sehingga solusinya kembali kepada kita: manusia. Ajaibnya, solusi itu adalah membikin manusia dalam bentuk mini. Hal ini setidaknya, membuat dunia ini menjadi lebih nampak besar dan menghemat semua sumber daya yang ada. Kehidupan yang baik akhirnya bisa dijalani dengan riang gembira.

Downsizing merupakan film sciencefiction yang sebetulnya bagian dari selipan kritik atas kondisi sosial masyarakat saat ini. Anda akan dibuat tertawa, sekaligus menelan ironi ringan saat mulai menonton film ini.

Three Billboards Outside Missouri, Ebbing

Three Billboards Outside Missouri, Ebbing (selanjutnya disingkat TBOME) adalah film garapan sutradara Martin McDonagh. Film ini bercerita tentang Mildred Hayes yang menuntut kebenaran dari kepala kepolisian Ebbing, Officer Willoughby, atas kasus kematian putrinya yang diperkosa di tengah jalan untuk kemudian dibunuh.

Martin McDonagh menghadirkan realisme di filmnya dengan tokoh-tokohnya yang tak melulu hitam putih. Masing-masing tokohnya memiliki sisi-sisi humanisnya, bahkan Officer Dixon sekalipun yang di sepanjang film tampil brengsek, masih memiliki sisi kemanusiaannya. Film ini mendapatkan 7 nominasi Oscar 2018, termasuk di kategori film terbaik, aktris terbaik untuk Frances McDormand, serta pemeran pembantu pria terbaik untuk Woody Harrelson dan Sam Rockwell.

Falcon Heavy Direncanakan Meluncur Pada 6 Februari

Elon Musk, pendiri perusahaan rocket gigantik, SpaceX, yang memiliki visi-misi mengkoloni Mars itu, karenanya pula mendapat cibiran dari berbagai kalangan, mengkonfirmasi bahwa rocket teranyarnya, Falcon Heavy direncanakan akan meluncur pada 6 Februari 2018. Falcon Heavy akan meluncur dari Cape Kennedy, Florida, Amerika Serikat. Easy viewing from the public causeway, cuit Musk.

Tutupnya pergi.com

Salah satu channel Kapanlagi Network yakni PT Kapanlagi Global Travel yang menyediakan jasa pembelian tiket, pemesanan hotel, pulsa dan juga paket tour bernama pergi.com, terhitung pada 26 Januari kemarin, telah resmi tutup. 2 tahun perjalanan menyenangkan dan penuh tantangan bagi kami untuk melayani anda. Kami bangga dapat berpartisipasi dalam mengembangkan industri pariwisata Indonesia, sebutnya, yang terdapat dalam pengumuman resminya.

2 tahun adalah rentang waktu yang cukup panjang untuk sebuah startup, 2 tahun adalah pelajaran bagi kita semua.

You might also like

---

More from Redaksi

---

Editor Picks

---