TruthGPT: Proyek AI baru Elon Musk yang berbeda dari OpenAI
Elon Musk mengatakan dia sedang mengerjakan “TruthGPT”, sebuah alternatif ChatGPT diklaim sebagai “AI yang mencari kebenaran maksimal”. Miliarder itu menguraikan visinya tentang sebuah AI yang siap jadi pesaing OpenAI dengan ChatGPT, selama wawancara dengan Tucker Carlson dari Fox News, Musk mengatakan AI yang sedang dia bangun memiliki pendekatan alternatif yang diperlukan untuk menghindari kehancuran umat manusia.
BACA JUGA: Apa itu Auto-GPT? Inilah Cara AI Kuasai Belantara Jagat Maya
“Saya akan memulai sesuatu yang saya sebut TruthGPT atau AI yang mencari kebenaran maksimal yang mencoba memahami sifat alam semesta,” kata Musk. “Dan saya pikir ini mungkin jalan terbaik untuk keselamatan dalam arti bahwa AI yang peduli dengan memahami alam semesta tidak mungkin memusnahkan manusia karena kita adalah bagian menarik dari alam semesta,” tuturnya.
Musk membandingkan kurangnya keinginan AI untuk menghancurkan seluruh umat manusia dengan cara manusia berusaha melindungi simpanse, yang cukup ironis mengingat perlakuan Neuralink terhadap mereka. “Kita menyadari bahwa manusia bisa memutuskan untuk memburu semua simpanse dan membunuh mereka,” kata Musk. “Kita sebenarnya senang bahwa mereka ada, dan kita berharap melindungi habitat mereka.”
BACA JUGA: Google Berencana Luncurkan Proyek Magi: Mesin Pencari Berbasis AI
Musk menghadirkan TruthGPT hanya dengan satu tujuan yakni memiliki arah yang lebih baik dari OpenAI, yang sebetulnya dia bantu dirikan juga. Musk menyiratkan bahwa insentif keuntungan dari OpenAI bisa berpotensi mengganggu etika model AI yang dibuatnya dan menempatkan “TruthGPT” sebagai pilihan yang lebih transparan.
Ini bukan pertama kalinya Musk merenungkan tentang menciptakan “TruthGPT”. Dia men-tweet pada Februari lalu (2023) bahwa “yang kita butuhkan adalah TruthGPT”, sambil juga menyoroti risiko model AI berskala besar, seperti yang dibuat oleh Open AI. Musk, bersama beberapa peneliti AI lainnya menandatangani surat terbuka pada Maret lalu (2023), mendesak perusahaan untuk menunda “eksperimen AI raksasa” yang penciptanya tidak dapat “memahami, memprediksi, atau mengendalikan dengan andal”.
Tidak jelas seberapa jauh perkembangan “TruthGPT” Musk sebenarnya, tetapi sepertinya dia benar-benar serius tentang hal itu karena dia benar-benar hanya membicarakan hal tersebut selama wawancaranya dengan Carlson. Musk juga diam-diam mendirikan perusahaan AI baru, bernama X.AI, pada Maret lalu (2023).
Tahun 2023 memang dipenuhi hal-hal menarik seputar teknologi, terutama pada area Artificial Intelligence. Kita nantikan bagaimana semua ini akan menuju, kalau kamu suka menggunakan AI yang mana?
You might also like
More from Teknologi
Tertarik Nonton ‘Ozark’? Berikut Sinopsis Lengkap Seri Netflix Ini
Tertarik Nonton 'Ozark'? Berikut Sinopsis Lengkap Seri Netflix Ini "Ozark", salah satu serial televisi terpopuler dari Netflix, menggambarkan sebuah kisah seru …
Peran Oligarki dalam Drama Korea: Cerminan Realitas dalam ‘Reborn Rich’
Peran Oligarki dalam Drama Korea: Cerminan Realitas dalam 'Reborn Rich' Oligarki, sistem di mana kekuasaan dikuasai oleh segelintir orang atau kelompok, …
Unpacking Strategic Thinking: Lessons from Dorie Clark
Unpacking Strategic Thinking: Lessons from Dorie Clark What do you imagine when you hear strategic thinking? Strategic thinking is more often than …