Apakah Internet Apocalypse Akan Menghancurkan Peradaban Kita?
Betapa Kaotisnya Peradaban Jika Terjadi Internet Apokalips
Ada apa di balik kemilauan dan panas matahari yang kita lihat setiap hari? Rupanya, sebuah drama intergalaksilah yang mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan kita di bumi. Di antara pertunjukan luar angkasa tersebut adalah fenomena ‘Internet Apocalypse‘ a.k.a kiamat internet yang dapat mengganggu akses kita ke dunia digital selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
BACA JUGA: Jika Internet Lenyap, Nantinya Gimana, Ya?
Ancaman Matahari dan Upaya NASA
NASA, badan antariksa Amerika Serikat, tidak tinggal diam. Mereka telah mengambil langkah penting dalam memahami dan mengatasi ancaman ini melalui Parker Solar Probe (PSP), sebuah misi luar angkasa agar bisa memantau lebih dekat matahari daripada sebelumnya. PSP telah mencapai tonggak penting dalam penelitian ini dengan berhasil menavigasi angin matahari, sebuah aliran berkelanjutan dari partikel bermuatan yang berasal dari atmosfer terluar matahari, juga dikenal sebagai korona.
Profesor Stuart Bale dari Universitas California, penulis utama penelitian ini, menekankan pentingnya memahami fenomena ini. Menurutnya, angin matahari berfungsi sebagai kurir antarplanet yang membawa banyak informasi dari matahari ke bumi. Melalui pemahaman tentang bagaimana angin matahari bekerja, kita dapat mengantisipasi dan mempersiapkan diri untuk badai geo-magnet yang mungkin terjadi dalam satu dekade mendatang, yang dapat menyebabkan gangguan parah pada jaringan komunikasi kita.
BACA JUGA: Kiamat Internet? 8 Pekerjaan Ini Bakal Punah, Dunia Nyaris Berhenti Berputar!
Ancaman Badai Geo-Magnet
Kamu dan kamu mungkin bertanya, apa itu badai geo-magnet? Badai tersebut dapat merusak atau bahkan membuat satelit dan jaringan listrik kita menjadi tidak berguna, mengakibatkan kehilangan akses internet massal selama jangka waktu yang lama. Bayangkan hidup tanpa akses ke email, media sosial, atau platform digital lainnya yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita.
Namun, Parker Solar Probe bukanlah satu-satunya upaya NASA untuk menjaga kita tetap terhubung dan aman. Baru-baru ini, NASA meluncurkan kampanye yang memberikan kesempatan kepada publik untuk mencetak nama mereka pada micro-chip. Micro-chip ini akan diangkut oleh pesawat ruang angkasa Europa Clipper, yang dijadwalkan berangkat menuju Jupiter dan salah satu bulannya, Europa, pada Oktober 2024. Inisiatif ini mengingatkan kita bahwa, meski berhadapan dengan ancaman dari matahari, kita masih memiliki banyak hal untuk ditelusuri dan dipelajari di tata surya kita.
Tentu saja untuk mengetahui apakah kita, homo sapiens, dapat menaklukkan luar angkasa jika ada ancaman terhadap Bumi yang kita cintai sekaligus benci ini?
Dalam mengejar perjalanan ke luar angkasa, NASA berupaya “melindungi” Bumi dan infrastrukturnya, sekaligus mendorong batas-batas pengetahuan kita tentang alam semesta. Melalui misi Parker Solar Probe dan Europa Clipper, kita dapat melihat bahwa tantangan masa depan, meski tampak menakutkan, dapat menjadi peluang untuk penemuan dan inovasi baru.
Ingat knowledge is not power, but leverage.
Lalu bagaimana jika Badai Matahari itu terjadi dan menyebabkan Internet Apocalypse?
Konsekuensi dari sebuah ‘Internet Apocalypse‘ yang dipicu oleh badai matahari akan melampaui sekadar ketidaknyamanan. Dalam dunia yang semakin saling terkait dan bergantung pada teknologi, dampaknya bisa sangat signifikan dan mengejutkan.
- Pertama, kita harus memahami apa yang terjadi saat badai matahari terjadi. Angin matahari, yang terdiri dari partikel bermuatan, mengalir dari korona matahari. Selama badai matahari, aliran partikel ini mempercepat dan memadati, menciptakan anomali geomagnet di bumi. Ini dapat merusak atau menonaktifkan satelit dan jaringan listrik, yang pada gilirannya dapat menyebabkan hilangnya akses internet massal.
- Kedua, jika kita kehilangan akses internet dalam skala global, banyak sektor kehidupan modern kita akan terganggu. Sistem komunikasi kita akan terkena dampak paling parah. Email, media sosial, komputasional digital, telepon VoIP, dan aplikasi pesan instan akan menjadi tidak dapat diakses. Kerugian ini akan memiliki efek domino pada segala aspek komunikasi, dari bisnis dan pemerintahan hingga hubungan pribadi.
- Ketiga, layanan publik dan infrastruktur penting lainnya yang sangat bergantung pada teknologi digital dan internet juga akan terkena dampak. Sistem kesehatan yang bergantung pada akses data pasien dan alat medis yang terhubung akan mengalami kesulitan. Layanan keuangan dan perbankan online akan terhenti, berpotensi menyebabkan kekacauan ekonomi. Sekolah dan universitas yang telah mengadopsi metode belajar online dan akses ke sumber pengetahuan digital akan kehilangan sarana belajar penting.
Terlebih lagi, penutupan internet juga akan mengganggu operasi dari banyak industri dan bisnis yang telah menjadi sangat bergantung pada teknologi dan data. Kegiatan sehari-hari seperti berbelanja, memesan makanan, atau menjadwalkan perjalanan akan menjadi sulit, jika tidak mustahil, untuk dilakukan.
BACA JUGA: Apa itu Auto-GPT? Inilah Cara AI Kuasai Belantara Jagat Maya
Meski tampaknya sangat mengerikan, mengantisipasi skenario seperti ini bukanlah tujuan yang sia-sia. Melalui pengertian dan pengetahuan, kita dapat mengembangkan rencana kontingensi, peningkatan proteksi teknologi, dan strategi mitigasi lainnya yang dapat membantu kita mempersiapkan dan bertahan jika terjadi ‘Internet Apokalips’.
Namun, apakah kita benar-benar siap untuk menghadapi internet apokalips? Menatap ke dalam kehidupan sehari-hari kita yang begitu terhubung dengan dunia digital, kita mungkin bertanya-tanya: Apakah kita masih bisa bertahan tanpa internet? Banyak dari kita mungkin akan merasa kehilangan tanpa akses ke email, media sosial, dan berbagai platform digital yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Namun, jika terpaksa, apakah ada cara lain untuk menjaga peradaban kita tetap hidup?
Tapi jika memang terjadi, sudah pasti saya akan jadi pengangguran, kemudian beralih menjadi penanam sayur di kebun kosong belakang rumah, pasang survival mode melampaui ketika pandemi terjadi.
You might also like
More from Cerapan
Silent Treatment dalam Pertemanan: Saat Diam Menjadi Senjata
Silent Treatment dalam Pertemanan Dalam pertemanan, komunikasi adalah kunci utama untuk menjaga hubungan tetap sehat dan harmonis. Namun, apa jadinya jika …
Time Management Matrix: Strategi Efektif Mengelola Waktu dan Prioritas
Time Management Matrix: Strategi Efektif Mengelola Waktu dan Prioritas Dalam kehidupan yang semakin sibuk, kemampuan untuk mengelola waktu dengan baik menjadi …
Kebutuhan Tidak Penting tapi Mendesak
Kebutuhan Tidak Penting tapi Mendesak Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan dinamis, sering kali kita dihadapkan pada berbagai macam kebutuhan. …